Viral, Pasien Covid-19 Alami Kebutaan Setelah Bangun dari Koma

- 5 Juni 2020, 10:46 WIB
ILUSTRASI kebutaan.*
ILUSTRASI kebutaan.* /pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI- Seseorang mengalami kebutaan  yang telah berminggu-minggu dirawat di rimah sakit  akibat Covid-19.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Sun, ibu beranak tiga bernama Sarah Smith (53) ini awalnya dinyatakan positif pada Kamis 2 April 2020 dan menjalani karantina mandiri.

Dua minggu kemudian, kondisinya memburuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Ridwan Isa Hibahkan Kebun Sawah Seluas 1,5 Ha untuk Pemakaman Covid-19

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul 7 Minggu Dirawat, Pasien Covid-19 Alami Kebutaan Setelah Bangun dari Koma

Setelah tujuh minggu, ia masih dirawat di Rumah Sakit Universitas James Cook di Middlesborough, Inggris.

Anak perempuannya, Rebecca Smith (29) baru dapat menemuinya pada Selasa 2 Juni 2020. Ini kali pertamanya setelah tujuh minggu diisolasi di RS.

Rebecca pun menceritakan pengalaman keluarganya menghadapi virus corona.Baca Juga: Spesialis Saraf Ungkap Penyebab Mimisan saat Anak Kepanasan

Menurutnya, kisah ini layak dibagikan untuk menunjukkan bahwa dampak Covid-19 bagi setiap orang berbeda-beda.

Rebecca pun menceritakan pengalaman keluarganya menghadapi virus corona.

Ibu Rebecca awalnya dibawa ke bangsal high dependency unit pada Selasa 14 April 2020 serta dipasangi alat CPAP dan ventilator yang menutupi kepala.

Baca Juga: Ketua Komisi X DPR RI Diadang, Mahasiswa Minta Relaksasi Biaya UKT

Namun, delapan hari kemudian Sarah dimasukkan ke ICU karena kondisinya semakin parah. Ia koma dan masih menggunakan ventilator.

"Ia kemudian mengalami infeksi bakteri kedua di paru-parunya. Virus corona memengaruhi tubuh dengan berbagai cara," ungkap Rebecca.

"Rabu 6 Mei 2020, ia mulai merasakan kejang yang membuat otaknya membengkak," lanjutnya.

Baca Juga: Spesialis Saraf Ungkap Penyebab Mimisan saat Anak Kepanasan

Sindrom PRES yang dialami Sarah itu diupayakan dokter agar segera terselesaikan dan tak memengaruhi penglihatannya. Namun, ternyata tak bisa.

"Ada kemungkinan juga dia mengalami stroke ketika ditangani dan kondisi tersebut membuatnya buta," kata Rebecca.

"Dia juga alami masalah ingatan, seperti delirium, kebingungan dan halusinasi, namun masih ada beberapa momen yang jelas baginya," imbuhnya.

Baca Juga: Trombosis Parah serta COVID-19, Pria Ini Rela Kakinya Diamputasi

Dokter sendiri tak yakin bahwa Sarah benar-benar mengalami kebutaan. Kondisi tersebut hanya dampak dari masalah di otaknya.

Dengan begitu, Sarah masih harus menjalani banyak perawatan dari ahli saraf untuk mengembalikan penglihatannya.

Namun, ia belum bisa ke sana karena rumah sakit masih memisahkan perawatan bagi pasien Covid-19 dan selain itu.

Baca Juga: Putri Didi Kempot Nyanyikan Lagu Ciptaan Dorce Gamalama, Yan Vellia

"Ibu saya telah dinyatakan negatif dari virus corona sehingga kebijakan harusnya disesuaikan," keluh Rebecca.

Di sisi lain, Rebecca ingin mengingatkan pada khalayak agar jangan menganggap remeh virus corona Covid-19.

"Ini bukan cuma sekedar kasus flu yang buruk seperti kebanyakan orang bilang," tegasnya.

Baca Juga: Sambil Menitihkan Air Mata, Beginilah Nasihat Umi Pipik Pada Putrinya

"Dampaknya bisa berbeda tiap orang dan yang terjadi pada ibuku telah mengubah kehidupannya meski di skenario terbaik. Akan tetapi, dia pasti akan menjalani hidup yang baik, saya rasa," tandas Rebecca.(Mahbub Ridhoo Maulaa)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x