Di Balik Kerusuhan Amerika Serikat, Donald Trump Tuding Antifa

- 6 Juni 2020, 20:48 WIB
KELOMPOK Antifa berkumpul dan terlibat dalam demonstrasi di Portland tahun 2019.*
KELOMPOK Antifa berkumpul dan terlibat dalam demonstrasi di Portland tahun 2019.* /New York Post/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada hari Minggu, 31 Mei 2020, presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pernyataan bahwa mereka yang terkait dengan gerakan Antifa sebagai "teroris domestik".

Pernyataan tersebut didasari karena dirinya ingin musuh disalahkan atas rusuhnya demonstrasi atas kematian George Flyod yang tengah mengguncang Amerika Serikat.

Meskipun para pakar hukum mengatakan bahwa tindakan seperti itu inkonstitusional dan bahkan jika legal, akan sulit untuk ditegakkan. Tapi apa itu Antifa?.

Baca Juga: Aneh, Setelah Perawatan Covid-19 Kulit Dokter di Tiongkok Menghitam

Dikutip dari Al Jazeera, Antifa merupakan kependekan dari anti-fasis, bukan kelompok konkret, melainkan gerakan amorf atau gerakan yang kurang jelas.

Gerakan anti-fasis merupakan gerakan yang cenderung dikelompokkan di pinggiran kiri spektrum politik AS.

Para anggotanya banyak menggambarkan diri mereka sebagai sosialis, anarkis, komunis atau anti-kapitalis.

Baca Juga: Kembali Temukan Kasus Positif Covid-19, 100 Orang di Kota Cimahi Ini Dikarantina

Antifa merupakan gerakan tanpa pemimpin yang dikenal, tanpa markas besar, dan tidak ada ideologi yang jelas selain oposisi terhadap apa pun yang dilihat penganutnya sebagai gerakan sayap kanan atau fasis.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu, 31 Mei 2020, Jaksa Agung AS William Barr menuduh unsur radikal yang kejam membajak suara protes damai dan sah yang muncul di seluruh AS sejak seorang pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, dibunuh oleh petugas polisi di Minnesota minggu lalu.

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x