Pemerintah Swedia Dinilai 'Gagal Total' Tangani Virus Corona

- 10 Juni 2020, 14:48 WIB
Bendera Swedia
Bendera Swedia /PR Tasikmalaya

Sementara ahli epidemiologi negara, Anders Tegnell mengklaim ilmu pengetahuan telah mendukung dalam penerapan kebijakan.

Stefan Lofven bersikeras dengan keputusannya untuk tidak memaksakan kuncian dan mengatakan tingkat kematian adalah karena kegagalan dalam sistem perawatan untuk orang tua.

Baca Juga: Candi Borobudur dan Prambanan kembali Dibuka Mulai 8 Juni 2020

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat bekasi.com dengan judul Kasus Kematian Capai 4.694, Pemerintah Swedia Dinilai 'Gagal Total' Tangani Covid-19

"Saya pikir strateginya tepat. Tetapi telah diketahui bahwa sangat banyak orang di daerah-daerah tertentu meninggal dunia dalam perawatan lansia. Maka perawatan lansia perlu ditingkatkan," kata Stefan Lofven.

Sementara Jimmie Akesson, pemimpin Demokrat Swedia meminta Anders Tegnell untuk mengundurkan diri.

"Strategi di Swedia bukan untuk mencoba menahan infeksi, tetapi sebaliknya. Dengan demikian, strategi itu telah gagal total. Karena itu Anders Tegnell harus mengundurkan diri," kata Jimmie Akesson.

Baca Juga: Penggunaan Makser yang Baik dan Benar,Berikut Saran dari Dokter Reisa

Akan tetapi Anders Tegnell membantah dengan menyebut penolakan negara itu untuk memberlakukan kuncian sebagai sebuah kegagalan.

Anders Tegnell sebelumnya menunjukkan bahwa Stockholm akan menerapkan pembatasan pada awal wabah, jika mereka tahu dari 4.500 warga Swedia akan mati.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah