Falerii Novi didirikan pada 241 SM pada masa Republik Romawi dan dihuni sekitar 700 M pada awal Abad Pertengahan.
Kota tersebut tidak sampai setengah dari ukuran Pompeii kuno, sebelum sebagian telah digali tetapi sebagian besar tetap terkubur.
Dengan populasi sekitar 3.000 orang, kota ini memiliki kompleks pemandian umum yang luas dan bangunan pasar, setidaknya 60 rumah besar dan sebuah kuil persegi panjang dengan tiang di dekat gerbang selatan kota.
Baca Juga: MUI Mengungkapkan COVID-19 Tidak Hentikan Proses Sertifikasi Halal
Di dekat gerbang utara terdapat monumen publik, dengan serambi bertiang di tiga sisi dan sebuah alun-alun terbuka berukuran 40x90 meter.
Falerii Novi memiliki jaringan pipa air yang beroperasi di bawah blok kota dan tidak hanya di sepanjang jalan, hal ini menunjukkan perencanaan kota yang sudah terkoordinasi.
Penelitian ini menandai untuk pertama kalinya bahwa kota kuno lengkap dipetakan menggunakan radar penembus tanah (GPR).
Baca Juga: MUI Mengungkapkan COVID-19 Tidak Hentikan Proses Sertifikasi Halal
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Gunakan Radar Penembus Tanah, Arkeolog Temukan Kota Romawi Kuno Berusia 2.000 Tahun Lebih
Proses kerjanya mirip dengan radar biasa, GPR memantulkan gelombang radio dari benda-benda dan menggunakan gema untuk membangun gambar pada kedalaman yang berbeda.