Tak Peduli Virus Corona, Puluhan Ribu Orang di Sudan Lakukan Aksi Demonstrasi

- 1 Juli 2020, 21:19 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /dakwatuna

RINGTIMES BANYUWANGI - Pandemi virus corona masih mewabah hingga sekarang dan semakin membuat dunia terpuruk.

Setiap pemerintah negara di dunia terus menghimbau warga untuk tetap menjaga jarak sosial dan tidak berkerumun.

Meski sudah dihimbau oleh pemerintah setempat, masih ada saja orang yang mengabaikan himbauan tersebut dan tetap berkerumun. Bahkan, mereka masih saja berada di tempat yang mengharuskan mereka berdesakan dengan puluhan ribu orang lainnya.

Baca Juga: Ratusan Tamu Positif Corona, Sang Pengantin Pria Meninggal Dunia

Seperti yang terjadi di Sudan pada hari ini, Selasa, 1 Juli 2020, di mana puluhan ribu orang turun ke jalan untuk menuntut reformasi lebih cepat dan pemerintahan sipil yang lebih besar dalam transisi negara menuju demokrasi.

Bahkan seorang juru bicara pemerintah mengatakan, dalam aksi demonstrasi itu, satu orang terbunuh dan beberapa lainnya cedera.

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari pikiranrakyat-Tasikmalaya.com, para pengunjuk rasa tersebut berkumpul di Khartoum dan Khartoum Utara serta Omdurman setelah pemerintah menutup jalan dan jembatan yang mengarah ke pusat ibukota.

Baca Juga: Hari Ini, Bagi Pengguna Listrik Bersubsidi Token Gratis PLN Bisa Diklaim

Demonstrasi terbesar ini terjadi sejak pemerintah, untuk sementara ini, mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun lalu, menyusul penggulingan penguasa Islam, Omar al-Bashir, setelah tiga dekade.

Protes serupa terjadi di seluruh negeri, termasuk Kassala di Sudan timur dan di wilayah bergolak, Darfur.

Para pengunjuk rasa tersebut meneriakkan 'kebebasan, perdamaian dan keadilan', yang merupakan semboyan gerakan anti-Bashir.

Baca Juga: Di Hadapan Daniel Mananta, Ahok Kembali Mengungkap Perceraiannya

Bahkan beberapa pengunjuk rasa memblokir beberapa jalan dengan membakar ban kendaraan.

Mereka berbaris untuk menekan para jenderal yang mengambil alih kekuasaan, setelah penggulingan Bashir dalam melanjutkan negosiasi atas kesepakatan pembagian kekuasaan secara damai dengan oposisi sipil.

Perdana Menteri Abdalla Hamdok, seorang teknokrat, bersama dengan militer lama membantu untuk menyingkirkan Bashir setelah protes massal terhadap otokrasi 30 tahunnya.

Baca Juga: Jepang Bingung Setelah Diminta Bergabung dalam Proyek Kereta Cepat

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Tuntut Reformasi, Puluhan Ribu Warga Berdesakan Lakukan Unjuk Rasa Tanpa Takut Pandemi Virus Corona

Koalisi oposisi sepakat untuk menyatukan pemerintahan dengan militer dalam masa transisi tiga tahun menuju pemilihan umum yang bebas.

Tetapi bagian penting dari kesepakatan itu belum dilaksanakan, seperti menunjuk gubernur negara bagian sipil dan membentuk parlemen.

Sementara, selama demonstrasi. banyak pengunjuk rasa menyatakan dukungan mereka untuk Hamdok. Mereka menyerukan untuk pemerintah transisi agar memenuhi perjanjian.

Baca Juga: Ketua MUI Padang Tanggapi Pemakaman di Madiun Dicat Warna-warni

"Tuntutan Anda dipenuhi dengan perjanjian penuh," ujar menteri informasi dan juru bicara pemerintah Sudan, Faisal Salih, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pemerintahan Hamdok disibukkan dengan krisis ekonomi yang memburuk. Sebab, mata uang pound Sudan tengah anjlok, dan inflasi tahunan mencapai 100%.

Pekan lalu, negara-negara asing menjanjikan $ 1,8 miliar (Rp 26,1 Triliun) pada konferensi yang diselenggarakan oleh Jerman untuk membantu Sudan mengatasi krisis ekonomi yang menghambat transisinya.

Baca Juga: Dugaan Suap Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Fortrap Ajukan Hearing ke Dewan

Bantuan tersebut masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis. Sedangkan krisis semakin diperparah oleh pandemi virus corona.

Hamdok berusaha untuk menenangkan warga yang tidak puas dengan pidato, di mana ia mengatakan akan mengumumkan keputusan besar dalam waktu dua minggu.***( Rahmi Nurlatifah/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x