Membelot ke AS, Ahli Virologi ini Beberkan Fakta Munculnya Covid-19 Pada Dunia

- 14 Juli 2020, 07:00 WIB
Lee-meng Yan.
Lee-meng Yan. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Saat pandemi Covid-19 sudah mencapai puncaknya pada April lalu, Ahli Virologi dari Hong Kong melarikan diri ke Amerika Serikat (AS)

Pasalnya, ia mengatakan bahwa China tahu tentang infeksi yang mematikan itu jauh sebelum diklaim.

Dia juga mengklaim bahwa pengawas dan atasannya di universitas memiliki kewajiban untuk berbagi informasi ini dengan dunia, tetapi mereka tidak melakukannya.

Baca Juga: Perwira Senior AL China Peringatkan AS agar Hentikan Aksi Provokasi di Laut China Selatan

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, pada Jumat, 10 Juli 2020 lalu, Li-Meng Yan, yang memiliki spesialisasi dalam bidang virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong tersebut mengungkapkan bahwa pengawasnya mengabaikan penelitiannya yang sedang dilaksanakan ketika pandemi baru saja dimulai, yang menurutnya bisa saja menyelamatkan banyak nyawa.

Li-Meng Yan, yang berspesialisasi dalam virologi dan imunologi meninggalkan China pada 28 April 2020 lalu. Ia juga meninggalkan semua orang yang dicintainya.

Yan paham betul tentang risikonya yang membelot dari China. Karena ia bisa sewaktu-waktu dijebloskan ke penjara, dihilangkan, atau bahkan dibunuh.

Namun, ia tetap bersikukuh membongkar kebenaran yang disembunyikan Xi Jinping dan anak buahnya.

Baca Juga: LAGU BARU: Lirik Lagu ‘Jangan Lupakan Aku’ Andmesh Kamaleng

"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," ujarnya.

Tempat kerja Yan digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia, dimana Yan mengklaim bahwa ia adalah salah satu ilmuwan pertama yang ditugasi mempelajari kasus mirip SARS yang muncul di Tiongkok pada akhir 2019 itu.

Rekannya di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China memberi tahunya pada tanggal 31 Desember 2019 lalu tentang adanya kemungkinan penularan virus corona dari manusia ke manusia.

Namun, saat itu bosnya ‘hanya mengangguk’ dan menyuruhnya tetap bekerja.

Baca Juga: LAGU BARU: Lirik Lagu ‘Jangan Lupakan Aku’ Andmesh Kamaleng

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedia News dengan judul Tinggalkan Suami dan Membelot ke AS, Ahli Virologi asal China Ini Beberkan Virus Corona kepada Dunia

“Ada banyak, banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu dan diagnosis tepat waktu. Dokter rumah sakit takut, tetapi mereka tidak bisa bicara. Staf CDC (centers of diseases control) takut," kata Yan.

Ketika dia memutuskan untuk berbicara, Yan mendapati hidupnya ternyata dalam bahaya. Dia membagikan beberapa teorinya dengan seorang blogger Hong Kong yang berbasis di AS, yang mengatakan bahwa dia perlu pindah ke AS.

Yan memohon kepada suaminya untuk pergi bersamanya tetapi ia tidak mau. Yan menyebut sang suami kecewa dengan keputusannya dan malah menyalahkannya.

Sebab membelot berarti membahayakan seluruh nyawa keluarga.

Baca Juga: Kerajinan Batik Indonesia Diakui China, Begini Tanggapan Komarudin

"Dia benar-benar kecewa. Dia menyalahkan saya, mencoba merusak kepercayaan diri saya, dia mengatakan mereka akan membunuh kita semua," ungkap Yan.

Setelah tiba di AS, FBI pun diduga berusaha menyelidiki Yan dan mewawancarainya selama berjam-jam.

Pemerintah China juga menyerbu kampung halamannya di Qingdao, menggeledah apartemennya dan menanyai orang tuanya, klaim Yan.

Universitas Hong Kong menurunkan halamannya dan tampaknya mencabut akses ke portal dan email online milik Yan.

Baca Juga: LAGU BARU: Lirik Lagu ‘Melukis Senja’ Budi Doremi

Tempat kerja Yan mengatakan kepada Fox News dalam sebuah pernyataan,

“Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas. Karena menghormati karyawan kami yang sekarang dan yang sudah keluar, kami tidak mengungkapkan informasi pribadi tentang dia. Terima kasih atas pemahamannya."

Sementara itu, Kedutaan Besar China di AS menambahkan,

"Kami belum pernah mendengar tentang orang ini. Pemerintah China telah merespons Covid-19 dengan cepat dan efektif sejak wabahnya. Semua upayanya telah didokumentasikan dengan jelas dalam buku putih 'Fighting COVID-19: China in Action' dengan transparansi penuh. Fakta menunjukkan semuanya."***( Dicky Aditya / Galamedia News)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x