Tolak Klaim China Atas Nama Sejarah, Dua Menteri Australia Bertolak ke AS

- 25 Juli 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI. Bendera Australia.*
ILUSTRASI. Bendera Australia.* /Pixabay/QuinceCreative/Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Dengan tegas, Australia menolak klaim China atas 'hak bersejarah' atau 'hak dan kepentingan maritim' sebagaimana ditetapkan dalam 'praktik sejarah panjang' di Laut Cina Selatan.

Hal itu ditulis pada The Guardian mengutip deklarasi Australia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (25/7/2020).

Saat itu Australia pun mengungkapkan keberatan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, yakni Filipina, Vietnam dan Malaysia terkait kebijakan China tersebut.

Baca Juga: Dua Minggu Berlalu, Ahli Kriminolog Ungkap Dibalik Kematian Yodi Prabowo Ada Aktor Intelektualnya

"Pengadilan Arbitrase Laut China Selatan 2016 pun menyebutkan klaim-klaim ini tidak sejalan dengan UNCLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) dan ... tidak valid," tulis negara itu dalam catatanya.

"Australia menolak segara klaim atas perairan internal, laut teritorial, zona ekonomi eksulif (ZEE) dan landas kontinen (China)."

Sebelumnya, China mengklaim 80 persen wilayah Laut China Selatan. Ini diyakini negara itu berdasar konsep "Sembilan Garis Imajiner (Nine Dash Line)" dalam peta yang diterbitkan Pemerintah Kuomintang pada 1947.

Baca Juga: Ternyata Bawang Merah Bisa Atasi Mimisan, Berikut Langkah Awal Penanganannya

Klaim China ini pun "memakan korban". Vietnam terpaksa membatalkan kontrak pengeboran migas dan harus membayar kompensasi 1 miliar dolar AS kepada dua perusahaan minyak internasional.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x