Perusahaan minyak Malaysia Petronas juga dikabarkan dibuntuti kapal China awal 2020 lalu. Filipina juga melaporkan menenggelaman kapal nelayannya di area yang di klaim China.
Sementara itu, dua menteri Australia juga dikabarkan akan bertolak ke AS. Sebagaimana diketahui posisi AS senada dengan Australia di Laut China Selatan yakni menentang China.
Baca Juga: Berikut Beberapa Obat yang Bisa Membantu Kurangi Gejala Chikungunya, Salah Satunya Daun Pepaya
AS, Australia, Jepang, India dan Filipina juga dikabarkan melakukan latihan bersama guna menolak aksi klaim China. Pekan ini India dan AS bersiaga di Laut Andaman, dekat Selat Malaka.
Kepala Kelompok Tugas Gabungan Australia, Commodore Michael Harris mengatakan kesempatan untuk bekerja bersama Jepang dan AS sangat berharga.
"Menjaga keamanan dan keselamatan di laut membutuhkan angkatan laut untuk dapat bekerja sama dengan mulus," katanya.
Baca Juga: Di Hari Kedua Operasi Patuh Jaya, 1.061 Pengendara Kena Tilang, Kebanyakan Melawan Arus
Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Australia Berang di PBB, Tolak Klaim China Atas Nama Sejarah
"Kegiatan gabungan antara angkatan laut kami menunjukkan tingkat interoperabilitas dan kemampuan yang tinggi antara Australia, Jepang, dan AS."
Richard McGregor, Senior Fellow di The Lowy Institute mengatakan laporan tentang "konfrontasi" tidak perlu dikhawatirkan, tetapi memperingatkan kemungkinan konflik di wilayah itu meningkat.