Dakwaan terhadap Najib sebenarnya turut menyeratakan hukuman cambuk. Namun, tokoh berusia 67 tahun tersebut dibebaskan dari sanksi demikian. Najib telah mengatakan akan mengajukan banding atas vonis yang diterimanya.
Persidangan kedua dan ketiga Najib yang melibatkan beberapa dakwaan lainnya sedang berlangsung.
Istrinya dan beberapa pejabat dari partainya serta pemerintahan sebelumnya juga telah didakwa dengan korupsi terkait 1MDB.
Baca Juga: Ketum PSSI Iwan Bule Kini Lengser Menjadi Manajer Timnas Indonesia U-19 Piala Dunia
Anggota parlemen Malaysia dari kelompok oposisi, Tony Pua, mengapresiasi keputusan yang dijatuhkan hakim terhadap Najib.
"Setelah berbulan-bulan berita yang menyedihkan ketika mandat rakyat pada tahun 2018 dirampok oleh orang-orang yang mengkhianati kepercayaan mereka, hari ini, orang Malaysia tampak merayakan ketika pengadilan menunjukkan gigi dan ketidakberpihakannya," kata dia saat diwawancara Al Jazeera.
1MDB didirikan Najib pada tahun 2009. Tujuan pembentukan 1MDB adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi Malaysia dengan menjalin kemitraan global dan mempromosikan investasi asing secara langsung.
Namun, dana tersebut mengakumulasi miliaran utang. Para penyelidik dari Amerika Serikat (AS) menyebut setidaknya 4,5 miliar dolar AS dicuri dari 1MDB dan dicuci oleh rekan Najib untuk membeli hotel, kapal pesiar mewah, karya seni, perhiasan, dan lainnya. Lebih dari 700 juta dolar AS dana 1MDB diduga mengalir ke rekening pribadi Najib.
Baca Juga: Bikin Heboh, Pose Istri Bintang Persib Ini Hampir Tak Berbusana
Kasus 1MDB kembali diselidiki saat Mahathir Mohamad terpilih menjadi perdana menteri Malaysia pada pertengahan 2017.