Pengoperasian Pertama Reaktor Nuklir di UEA Menuai Berbagai Kritik

- 2 Agustus 2020, 08:30 WIB
TANGKAPAN layar dari video kebakaran apartemen di Uni Emirat Arab.*
TANGKAPAN layar dari video kebakaran apartemen di Uni Emirat Arab.* /Tangkapan Layar/

RINGTIMES BANYUWANGI - Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka mulai mengoperasikan reaktor pertama dari empat reaktor di stasiun tenaga nuklir Barakah - pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di tanah Arab.

Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC), yang membangun dan mengoperasikan pabrik dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) mengatakan dalam siaran pers bahwa anak perusahaannya Nawah Energy Company "telah berhasil memulai Unit 1 dari Pabrik Energi Nuklir Barakah, yang berlokasi di Wilayah Al Dhafrah di Abu Dhabi ".

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dar Aljazeera, "Start-up Unit 1 menandai pertama kali bahwa reaktor telah menghasilkan panas, yang kemudian digunakan untuk membuat uap dan memutar turbin untuk menghasilkan listrik," kata ENEC.

Baca Juga: Ratusan Orang Melakukan Protes di Portugal Setelah Pembunuhan Pria Kulit Hitam

Dibukanya pabrik nuklir 'UEA' dengan sukses diumumkan di Twitter oleh yang mulia Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, wakil presiden, perdana menteri UEA dan pemerintah Dubai.

"Hari ini kami mengumumkan keberhasilan UEA dalam mengoperasikan reaktor energi nuklir damai pertama di tanah Arab, di Stasiun Energi Nuklir Barakah di Abu Dhabi. Tim kerja berhasil memuat paket bahan bakar nuklir, melakukan tes komprehensif dan berhasil menyelesaikan operasi. Saya memberkati saudara saya Mohammed bin Zayed untuk pencapaian ini, ”tweet Sheikh Mohammed.

Tweet itu menandakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah di wilayah Al Dhafra, emirat Abu Dhabi telah berhasil memulai operasi, setelah menyelesaikan fase commissioning hampir lima bulan.

Baca Juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pejuang Indonesia pada Uang Kertas Rp10000

Pembangkit ini dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2017 tetapi start-up itu berulang kali tertunda karena berbagai masalah keamanan.

Para pemimpin UEA menyambut start-up tersebut pada hari Sabtu sebagai simbol kemajuan ilmiah negeri itu.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x