Makin dekat menuju pusat ledakan, kerusakan terlihat lebih jelas lagi. Banyak bangunan-bangunan yang masih kokoh bertahan dari ledakan, namun pertokoan dan restoran-restoran mengalami kerusakan yang parah. Area hiburan malam hancur total. Bahkan kerusakan yang ditimbulkan karena ledakan pada saat terjadinya perang sipil pun tidak semasif ini.
Banyak orang, termasuk anak-anak lari pontang-panting dari pusat ledakan. Banyak dari mereka yang meninggalkan rumah-rumahnya, berusaha melewati puing-puing ledakan.
Baca Juga: Islam, Penumbuh Subur Nasionalisme
Ekonomi Makin Hancur
Walau Beirut terbiasa dengan ledakan (akibat perang saudara), kejadian terbaru ini adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya di Beirut. Penyebab ledakan kali ini bukan bom, tetapi berasal dari ribuan ton amonium nitrat, bahan utama pupuk tanaman.
Sebelum pandemi, perekonomian di negara Timur Tengan ini sudah menurun. Kini kondisinya semakin terpuruk akibat ledakan besar yang tidak diduga-duga.
“Kita dikutuk,” ujar seorang pemuda disana, yang pergelangan tangannya berlumuran darah akibat pecahan kaca.
Baca Juga: Tanpa Rasa Takut, Warga Ini Lempar Tepung untuk Usir Puting Beliung
Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Jejak Darah Berceceran di Mobil dan Motor, Tak Semua Orang Percaya Soal Penyebab Ledakan di Lebanon
“Walaupun ini adalah sebuah kebetulan, namun saya tidak bisa terima kejadian seperti ini lagi," paparnya.