RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa ribuan ton Amonium Nitrat yang tersimpan di sebuah gudang di pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan kota tersebut pada Selasa lalu.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera, Ledakan tersebut menyebabkan lebih dari 130 orang meninggal dan sekitar 4000 orang terluka, serta 300.000 orang warga diungsikan.
Amonium Nitrat dijadikan sebagai pupuk dalam industri pertambangan sebagai pemicu untuk meledakkan batu dan gundukan tanah.
Baca Juga: Terkait Ledakan Dahsyat di Beirut, 16 Orang Ditahan oleh Pihak Berwenang Setempat
Dalam dunia pertanian, Amonium Nitrat dijadikan sebagai pupuk yang menjadi cadangan makanan bagi tanaman.
Bahan kimia tersebut juga digunakan dalam dunia militer.
Bahan tersebut juga menyebabkan kecelakaan industri serta terbukti juga digunakan sebagai materi dalam aksi terorisme.
Video yang disiarkan online dari tepi laut Beirut pada 4 Agustus lalu menunjukkan tabir dari bencana dahsyat dengan kecepatan luar biasa tersebut.
Asap putih yang mengepul dari api yang menghanguskan gudang dekat silo gandum yang menjulang tinggi mempermudah terjadinya ledakan besar dan menimbulkan asap hitam kemerahan.
Baca Juga: YOU Cosmetiks PT.Jalur Mandiri Utama Buka Rekrutmen di Posisi Beauty Advisor