Dianggap Melanggar Perbatasan, Militer India Terus Pantau Agresi China

- 7 Agustus 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI ketegangan militer India dan Tiongkok*
ILUSTRASI ketegangan militer India dan Tiongkok* //Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah India secara resmi mengakui bahwa militer China pada Mei silam telah melanggar perbatasan di Ladakh, wilayah Himalaya, tempat kedua belah pihak baru-baru ini terlibat dalam bentrokan yang fatal.

"Agresi China telah meningkat di sepanjang LAC [Garis Perbatasan Kontrol Aktual] dan lebih khusus lagi di Lembah Galwan sejak 5 Mei 2020," kata Kementerian Pertahanan India, Kamis.

"Pihak China telah melanggar batas wilayah Kugrang Nala, Gogra dan tepi utara Danau Pangong Tso pada 17-18 Mei 2020," tulis dokumen kementerian.

Baca Juga: Sejarah Depati Amir, Pemberontak Belanda di Tanah Bangka

Setelah diunggah di situs web Kementerian Pertahanan India, dokumen tersebut dihapus tak lama kemudian tanpa penjelasan.

Ini adalah kali pertama pemerintah India secara resmi menggunakan kata-kata seperti ‘melanggar’ sejak Mei ketika 20 tentara India tewas dalam bentrokan tak bersenjata dengan tentara China di sepanjang perbatasan Ladakh.

Setelah bentrokan tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi pada 20 Juni mengatakan bahwa tidak ada orang di dalam wilayah India dan tidak ada pos yang dikepung.

Baca Juga: Foto-foto Asrilia Kurniati, Wanita Cantik Ini Diharap ‘Nyalon’ Bupati Banyuwangi

Menyatakan bahwa kebuntuan saat ini kemungkinan besar akan diperpanjang, dokumen tersebut mengatakan situasi di Ladakh Timur yang timbul dari agresi sepihak oleh China terus menjadi sensitif dan memerlukan pemantauan ketat dan tindakan cepat berdasarkan situasi yang berkembang.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x