"Para remaja mungkin secara agresif dipekerjakan di beberapa industri yang sudah dibuka dan fokus pada menstabilkan ekonomi kembali" kata Prithviraj Sinnathambi, Direktur lembaga amal Community Awareness Research Education Trust (CARE-T).
Baca Juga: Srikaya Punya Segudang Manfaat, Salah Satunya Menstabilkan Kadar gula
15 anak tersebut diijinkan untuk mendukung kebutuhan keluarganya di luar urusan sekolah.
Ketentuan tersebut sangatlah dimanfaatkan oleh para majikan dan pelaku perdagangan manusia, para aktivis perlindungan anak menyampaikan.
Menteri Dalam Negeri India, bulan lalu, meminta dan mengeluarkan imbauan yang meminta pemerintah negara bagian untuk melindungi anak-anak dari perdagangan manusia dan membantu mengidentifikasi dan menyelamatkan penduduk yang hilang.
Penyelamatan di Tiruppur mendesak pekerja sosial C M Sivababu untuk mengajukan tindakan hukum meminta pemerintah untuk mengidentifikasi dan membantu korban ekploitasi kerja terhadap anak dalam lingkungan industri konveksi.
Baca Juga: Begonia Menyimpan Khasiat, Salah Satunya Sembuhkan Nyeri Haid
Menurutnya, agensi pekerja telah mengambil keuntungan dari ditutupnya sekolah dan keluarga yang terkena PHK dari jurang kemiskinan.
Pengadilan tinggi Madras menanggapinya dengan meminta polisi dan pejabat berburuhan untuk memeriksa pabrik-pabrik konveksi dan mempresentasikan temuan mereka pada sidang kasus tersebut dalam sesi dengar berikutnya.
Pemerintah Tiruppur mengatakan mereka minggu ini menerima surat dari beberapa orangtua untuk membawa pulang kembali anak-anak mereka dari pabrik.