Tanggapan Polisi Terhadap Pemerkosaan Kepada Perempuan Ini Membuat Publik Murka

- 17 Oktober 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi pemerkosaan/Tanggapan Polisi Terhadap Pemerkosaan Terhadap Perempuan Ini Membuat Publik Murka
Ilustrasi pemerkosaan/Tanggapan Polisi Terhadap Pemerkosaan Terhadap Perempuan Ini Membuat Publik Murka /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Ada laporan terbaru terkait seorang perempuan yang diperkosa oleh dua orang pria di depan anak-anaknya sendiri. Sebelumnya, anak-anaknya sempat dihajar terlebih dahulu oleh para pelaku.

Akan tetapi, tanggapan dari pihak kepolisian justru membuat publik murka setelah perempuan tersebut melaporkan kasus pemerkosaan dan pencurian yang dialaminya.

Korban justru disalahkan oleh pihak kepolisian dengan perkataan, “kenapa lewat jalan sepi?”.

Pemerkosaan tersebut terjadi di Pakistan pada 11 September 2020 lalu. Akibat sikap dari kepolisian tersebut, gelombang unjuk rasa menuntut pencopotan jabatan polisi bersangkutan digelar di Pakistan.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Awalnya, kasus pemerkosaan ini terjadi ketika korban mengemudi bersama anak-anaknya lewat jalan tikus Lahore-Sialkot pada pukul 1.30 dini hari waktu setempat. Mobil korban dilapporkan mogok sebab kehabisan bensin.

Korban sempat melapor ke kepolisian Lahore. Namun, polisi Lahore mengatakan bahwa wilayah mobil korban berada di luar wilayah yuridiksinya.

Polisi jalan raya Lahore tidak membantu korban malah meminta korban untuk menghubungi kepolisian Sialkot.

Kemudian, dua orang pria tak dikenal datang memecahkan jendela mobil. Korban diseret keluar dari kendaraan dan kemudian diperkosa, sementara anak-anaknya dihajar terlebih dahulu sebelum diseret.

Baca Juga: Tingkatkan Stamina, 3 Ramuan Tradisional Oles Bikin Betah di Ranjang

Anak-anak korban dipaksa melihat ibunya diperkosa oleh dua orang pria tak dikenal. Para pelaku juga dilaporkan mencuri perhiasan, uang tunai, dan kartu banknya.

Menanggapi laporan kasus pemerkosaan tersebut, Kepala Polisi Lahore Umar Sheikh malah menyalahkan korban.

Ia mengatakan bahwa korban tidak etis bepergian seorang diri tanpa pendamping pria. Selain itu, ia menyalahkan korban mengapa korban memilih jalan sepi, bukan memilih jalan raya.

"Tidak etis perempuan dan anak-anaknya bepergian sendirian pada malam hari. Dia (korban) seharusnya mengambil jalan raya yang lebih aman dan memastikan dia memiliki cukup bahan bakar untuk perjalanan tersebut," ujar Umar Sheikh, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Masih Panas, Isu Jokowi Dilengserkan Mendapat Jawaban Telak dari DPR RI

Atas tanggapannya tersebut, gelombang masyarakat Pakistan murka dan turun ke jalan. Mereka menuntut agar Umar Sheikh dicopot dari jabatannya sebab tidak seharusnya menyalahkan korban.

Masyarakat menilai sikap Umar misoginis dan seksis, yang memperlakukan korban sebagai penjahat atau pihak yang bersalah.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Diperkosa Dua Pria di Depan Anak-anaknya, Polisi: Kenapa Lewat Jalan Sepi?

Shireen Mazari, menteri hak asasi manusia Pakistan, mengatakan pernyataan Kepala Polisi Lahore itu tidak dapat diterima.

"Tidak (boleh) ada yang bisa merasionalisasi kejahatan pemerkosaan." katanya.*** (Muhammad  Azy/Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x