Kemungkinan Terburuk Potensi Tsunami 20 Meter, BMKG Bicarakan Soal Korban Jiwa dan Kerusakan

29 September 2020, 21:43 WIB
Mohon Waspada! Ini Wilayah Paling Parah Terkena Tsunami 20 Meter jika Terjadi di Selatan Jawa /pexels/koji kamei/

RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini hasil riset tentang potensi gempa dan gelombang tsunami setinggi 20 meter menyita perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Tak hayal, membuat BMKG pun kembali mengungkapkan upaya pencegahan dan meminimalkan korban jiwa serta kerusakan akibat bencana mega dashyat tersebut.

BMKG mengambil langkah dengan mendorong penelitian serta pengkajian mengenai bencana tersebut.

"Kajian perlu selalu didorong dengan tujuan bukan untuk menimbulkan kecemasan dan kepanikan masyarakat, namun untuk mendukung penguatan sistem mitigasi bencana," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa, 29 September 2020.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Heboh Tsunami Setinggi 20 Meter, BMKG Kembali Bicara Soal Korban Jiwa dan Potensi Kerusakan

Baca Juga: Atasi Pegal Linu dengan Mudah dan Ampuh Setelah Melakukan Aktivitas

Selain itu, Dwikorita mengungkapkan bahwa peneliti sejak beberapa tahun lalu memang telah membuat kajian mengenai potensi tsunami.

Termasuk potensi tsunami akibat gempa bumi megathrust di Pantai Selatan Jawa yang tingginya dapat mencapai 20 meter dan gelombangnya bisa tiba di pantai dalam waktu 20 menit.

Penelitian mengenai tsunami seperti yang telah dilakukan oleh Widjo Kongko (2018), Ron Harris (2017-2019), dan tim lintas lembaga yang dipimpin oleh ITB dan didukung oleh BMKG diperlukan untuk menguatkan sistem mitigasi gempa dan peringatan dini tsunami.

Ia menegaskan, penguatan sistem mitigasi gempa dan peringatan dini tsunami sangat penting. Pasalnya, potensi gempa dan tsunami di Indonesia tidak hanya meliputi wilayah tertentu seperti pantai selatan Jawa saja.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Menurut Dwikorita, wilayah Indonesia rawan mengalami gempa dan tsunami dengan tinggi gelombang bervariasi.

Hal itu berpotensi terjadi di kawasan pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan pantai yang berdekatan dengan patahan aktif yang berada di laut (busur belakang) ataupun membentang sampai ke laut.

Menurut penelitian terkini ITB berdasarkan analisis data-data kegempaan dan pemodelan tsunami, diungkapkan mengenai kenario terburuk.

Asumsinya terjadi gempa secara bersamaan di dua segmen megathrust yang ada di selatan Jawa bagian barat dan bagian timur.

Baca Juga: Celaka bagi Orang yang Berselingkuh Menurut Hukum Islam Beserta Dalilnya

Kemudian tsunami dengan tinggi gelombang maksimum 20 meter bisa terjadi di salah satu area di selatan Banten dan mencapai pantai dalam waktu 20 menit sejak terjadinya gempa.

Mekanisme kejadian tsunami tersebut didasarkan pada pemodelan serupa dengan kejadian tsunami Aceh pada 2004, tsunami akibat gempa bumi dengan magnitudo 9,1 yang mencapai pantai dalam waktu kurang dari 20 menit.

Berdasarkan pemodelan itu, lahan di pantai yang berada pada ketinggian lebih dari 20 meter relatif lebih aman dari ancaman bahaya tsunami.

Hasil pemodelan tersebut bisa menjadi acuan dalam penyiapan jalur dan tempat evakuasi serta penataan lahan di daerah rawan tsunami.

Baca Juga: China Latihan Militer di 4 Wilayah Perairan, Tak Mau Kalah, Amerika Serikat Perkuat Pasifik

Dilansir Antara, Dwikorita mengatakan, sejak 2008 BMKG telah membangun sistem peringatan dini untuk memantau kejadian gempa serta menyampaikan peringatan dini tsunami.

Dalam waktu tiga sampai lima menit setelah kejadian gempa, Sistem Monitoring dan Peringatan Dini yang dioperasikan dengan Internet of Things (IoT) akan mengeluarkan peringatan.

Hal itu juga diperkuat oleh super komputer dan kecerdasan buatan yang secara otomatis dapat menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami ke masyarakat di daerah rawan gempa dan tsunami melalui berbagai saluran informasi.

Dengan penggunaan sistem peringatan dini tsunami tersebut, masih tersisa waktu 15 sampai 17 menit untuk proses evakuasi apabila tsunami diperkirakan datang dalam waktu 20 menit.***(Lucky M. Lukman/Galamedianews)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler