Murka Atas Tindakan Moeldoko, Gatot Nurmantyo Sebut Kehormatan TNI Akan Hancur

- 16 Maret 2021, 08:05 WIB
Gatot Nurmantyo mengaku murka atas tindakan Moeldoko terkait KLB Partai Demokrat dan sebut moral dan kehormatan TNI akan hancur
Gatot Nurmantyo mengaku murka atas tindakan Moeldoko terkait KLB Partai Demokrat dan sebut moral dan kehormatan TNI akan hancur /Puspa Perwitasari/ANTARA

RINGTIMES BANYUWANGI – Gatot Nurmantyo, mantan prajurit sekaligus Panglima TNI turut menanggapi konflik antara Moeldoko dengan Partai Demokrat, bahkan dirinya menyebut murka atas tindakan Moeldoko karena bisa sebabkan kehormatan TNI hancur.

Pasalnya, Moeldoko yang merupakan seorang mantan prajurit sekaligus Panglima TNI ini telah melakukan tindakan pengambilalihan Partai Demokrat.

Moeldoko dengan kelompoknya telah melakukan sebuah gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Juga: Ejek Gibran di Instagram, Pria Jawa Tengah Ditangkap Polisi Virtual  

Baca Juga: Bantah Isu Miring yang Sedang Berkembang, Jokowi Tegaskan Tak Berniat Jadi Presiden 3 Periode

Dari KLB tersebut, ditetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dengan mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara paksa.

Tindakan yang telah dilakukan Moeldoko inilah yang membuat Gatot Nurmantyo menjadi murka dan menganggap telah melampaui batas.

Pernyataan Gatot Nurmantyo ini disampaikan secara langsung melalui sebuah video di kanal Youtube terkait tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan oleh prajurit TNI.

Baca Juga: Sindir Perubahan Mahfud MD, Amien Rais: Jadi The Wrong Man For The Wrong Job

Baca Juga: Sebut KLB Demokrat Sebagai Makar, Ardy Mbalembout: Itu Terorisme Politik

“Sangat penting untuk menjaga moral bagi prajurit, baik dalam situasi perang maupun damai,” ujar Gatot Nurmantyo pada unggahan video di saluran Youtube Bang Arif pada Senin, 15 Maret 2021.

Menurut Gatot Nurmantyo, semua tindakan yang telah dilakukan Moeldoko atas Partai Demokrat sudah melanggar moral dan etika prajurit TNI.

“Ada mantan prajurit yang kebetulan mantan panglima TNI, yang mendapat sorotan baik dari dalam maupun dari luar negeri atas tindakannya yang dianggap melanggar moral dan etika,” ujar Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Kubu AHY Gandeng Mantan Ketua KPK, Ferdinand: Demokrat Akan Rugi

Baca Juga: KLB Demokrat Siapkan Moeldoko Menjadi Capres, Begini Tanggapan Prof Salim Said

Dalam video tersebut, Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa pernyataan yang dirinya sampaikan terkait Moeldoko bukan untuk ikut campur ke dalam konflik yang terjadi di Partai Demokrat.

Gatot Nurmantyo menyampaikan hal tersebut lantaran untuk menjaga moral dan kehormatan seorang prajurit TNI.

“Dengan niat untuk tetap menjaga moral dan kehormatan prajurit TNI, saya sungguh ingin membuat garis batas yang tegas dalam hal ini,” tegas Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Tak Setujui Tindakan Moeldoko di KLB, Megawati Sebut Itu Bunuh Diri Politik

Baca Juga: Jokowi Disebut Brutal oleh Kubu AHY, Begini Sindirian Pedas Refly Harun

Gatot Nurmantyo mengungkapkan pada awalnya dirinya mencoba untuk tetap berpikir positif atas tindakan Moeldoko itu.

Bahkan Gatot Nurmantyo mengira bahwa Moeldoko tidak mungkin akan melakukan tindakan pengambilalihan Ketua Umum Partai Demokrat.

Tak hanya itu, Gatot Nurmantyo juga mengaku bahwa dirinya sempat tidak percaya atas tindakan Moeldoko dengan melakukan kudeta kepada Partai Demokrat.

Baca Juga: Dituduh akan Bakar Ibukota, Begini Sumpah Prabowo Subianto untuk Negeri Ini

Baca Juga: Sebut Bangsa Terpecah Belah di Era Jokowi, Gus Nadir: yang Pecah itu PAN, Prof Amien Rais

“Sebenarnya hanya karena hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian seperti itu, dan beliau mau,” ungkap Gatot Nurmantyo.

Rasa tidak percaya Gatot Nurmantyo ini atas dasar Moeldoko adalah seorang mantan prajurit TNI dan Panglima TNI.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul Kecam Moeldoko Soal Partai Demokrat, Gatot Nurmantyo: Tidak Mencerminkan Kehormatan Seorang Prajurit

Baca Juga: Ungkap Era Jokowi Bangsa Terpecah Belah, Amien Rais: Tak Tahu Sengaja Atau Tidak

Baca Juga: Ungkap SBY dan AHY Penipu, Marzukie Alie Terima Sebutan Pengkhianat

Terlebih lagi, Moeldoko merupakan senior Gatot Nurmantyo yang telah memegang teguh moralitas sebagai pasukan TNI.

“Dengan seluruh atribut yang melekat pada beliau, hingga benar-benar saat mantan panglima tersebut menerima sebagai ketum di KLB, sangat susah bagi saya untuk menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut,” ujar Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo menanggapi hal tersebut, bukan bermaksud untuk mencampuri politik di dalam kekisruhan partai demokrat. Akan tetapi dirinya menanggapi hal tersebut dari sisi moralitas sebagai pribadi TNI.

Baca Juga: Rumor Jokowi Jabat Presiden Tiga Periode, Mahfud MD: Ingin Cari Muka

Baca Juga: Dugaan Moeldoko Akan Mundur dari KSP, Akbar Faisal: Ada 4 Nama Calon Pengganti

“Apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral, dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit,” tegas Gatot Nurmantyo.

“Apa yang dilakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral, dan kehormatan prajurit TNI. Ingat itu!,” tambahnya.

Hal tersebut penting disampaikan oleh Gatot Nurmantyo karena apabila tidak, etika, moral dan kehormatan prajurit TNI, akan hancur disebabkan kesalahan personal yang disebabkan tindakan Moeldoko.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Bantah Bahas Aturan Presiden 3 Periode: Itu Isu Lama yang Diangkat Kembali

Baca Juga: Ungkap Komunisme Bangkit di Era Jokowi, Amien Rais Tuai Sindiran Latar Belakang Pendidikan

“Jangan sampai kondisi moral prajurit TNI terdegradasi, karena tindakan seorang panglima TNI,” tegas Gatot Nurmantyo.***( Diyang Mardiana Fajar Nugraha/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah