Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini Selasa 13 Oktober 2020, ribuan massa mengepung Istana Negara Jakarta menolak UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu.
Tak hanya itu, massa yang berasal dari tiga ormas yang semuanya tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yaitu Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama juga menuntut Jokowi mundur.
Berkaitan dengan hal tersebut, pengamanan Ibukota Jakarta dikerahkan oleh TNI kepada pasukan dari Korps Marinir. Kali ini TNI mengerahkan dua batalyon pasukan Marinir sangar asal Brigade Infanteri 2/Marinir atau Brigif 2/Mar, Jawa Timur.
Baca Juga: Agar Terhindar dari Bahaya, Lakukan Amalan dan Shalat Rebo Wekasan Berikut
Sesuai dengan informasi yang ada, kini sudah ada ua batalyon Marinir Brigif 2 yang bersiap masuk Jakarta itu, yakni dari Batalyon Infanteri 3/Hiu Petarung dan Batalyon Infanteri 5/Gurita Cakti.
Pegiat media sosial yang dikenal pro pemerintah, Denny Siregar memberikan respon atas turunnya pasukan Marinir tersebut. Ia kembali memberikan komentar melalui cuitan pada akun Twitter pribadinya.
Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedia dengan judul Denny Siregar: Jokowi Kalau Tangan Besinya Keluar, yang Dulu Planga Plongo Sekarang Terkaget-kaget
"Turunnya marinir memenuhi jalan2 ibukota bukan karena skala demonya besar..Tapi sebuah pesan dari pemerintah, bahwa UU Omnibus Law ini dikawal secara serius. Jangan main2," tulis Denny seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedia, Selasa, 13 Oktober 2020.
Baca Juga: Pandangan Islam Terkait Tradisi Rebo Wekasan dan Hukum Meyakininya
Tak cuma itu, Denny pun melanjutkan cuitannya. Ia memberikan warning kepada pihak yang kontra. Menurutnya, apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo sudah benar.
