Soal Covid-19, Wanita Kelelawar China Mengaku Tak Melakukan Kesalahan di Laboratorium

15 Juni 2021, 08:38 WIB
Ilustrasi/Shi Zhengli atau wanita kelelawar adalah seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan /ANTARA/

RINGTIMES BANYUWANGI – Dr. Shi Zhengli atau yang dikenal sebagai ‘wanita kelelawar’ merupakan seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan (IVW) yang menjadi pusat kontroversi asal Covid-19.

Shi Zhengli membantah pernyataan yang mengatakan bahwa laboratorium adalah sumber wabah Covid-19.

Anggota Kongres dan mantan pejabat Donald Trump telah menunjuk penelitan fungsi yang dilakukan di laboratorium sebagai bukti potensi kebocoran lab, tetapi Shi Zhengli menolak.

Baca Juga: China Dituntut Bayar Ganti Rugi Covid-19, 10 Triliun Dollar Tidak Akan Cukup

Wanita kelelawar itu mengaku tidak takut karena ia tidak melakukan kesalahan apa pun.

“Saya yakin saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Jadi saya tidak perlu takut,” kata Zhengli, dikutip dari laman Newsweek.com, Selasa 15 Juni 2021.

Penelitian fungsi atau Gain of Function (GOF) adalah penelitian yang melibatkan pengambilan patogen, dan memanipulasinya agar menjadi lebih berbahaya bagi manusia.

Baca Juga: Kata Prabowo Tentang China yang Berhasil Jadi Negara Ekonomi Terbesar Dunia

Namun, penelitian tersebut banyak dipertanyakan terkait apakah penelitian itu sepadan dengan manfaatnya.

Sementara itu, Zhengli juga mengatakan bahwa laboratoriumnya tidak pernah melakukan atau bekerja sama dalam melakukan eksperimen GOF yang meningkatkan virulensi virus.

Banyak yang menolak teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium. Namun, tersebut mulai mendapat sorotan di AS.

Baca Juga: Kekuatan Baru Angkatan Darat Indonesia 2021, Bikin Ciut Nyali Musuh

Presiden Joe Biden meminta Komunitas Intelijen untuk menggandakan upayanya dalam menemukan dan menganalisis data yang dapat menghasilkan kesimpulan pasti terkait asal pandemi.

Sayangnya, China tidak suka dengan adanya penyelidikan Covid-19 yang melibatkan laboratorium.

Para pejabat China telah menyetujui hasil laporan dari tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bukti bahwa labnya tidak bersalah.

Baca Juga: Amerika Tuding China Siapkan Senjata Biologis Hadapi Perang Dunia 3

Laporan WHO tersebut menyatakan bahwa kemungkinan besar asal virus adalah melompat dari hewan ke manusia.

Kebocoran laboratorium menjadi hipotesis atau teori yang paling kecil kemungkinannya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Newsweek

Tags

Terkini

Terpopuler