Inggris Berencana Akan Menghapus PPKM di Tengah Melonjaknya Covid-19

20 Juli 2021, 14:06 WIB
Inggris berencana akan menghapus PPKM di tengah melonjaknya Covid-19 dan 1.200 ilmuwan menentang rencana tersebut /Pixabay/Geralt

RINGTIMES BANYUWANGI – Inggris berencana akan menghapus PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di tengah melonjaknya Covid-19 dan 1.200 ilmuwan menentang.

Rencana Boris Johnson untuk menghapus PPKM di tengah melonjaknya Covid-19 adalah ancaman bagi dunia.

Sebab hal ini akan memberikan lahan subur bagi munculnya Covid-19 varian yang resistan terhadap vaksin, dilansir dari The Guardian pada hari Selasa, 20 Juli 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh para ahli internasional.

Posisi Inggris sebagai pusat transportasi global membuat varian baru Covid-19 apapun di sini akan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Baca Juga: Sambiloto Dinilai Efektif Mencegah Covid 19, Simak Fakta Berikut

Para ilmuwan dan dokter memperingatkan pada pertemuan puncak darurat.

Mereka juga menyatakan keprihatinan serius tentang rencana Downing Street.

1.200 ilmuwan memperingatkan bahwa strategi tersebut dapat memungkinkan varian yang resistan terhadap vaksin berkembang.

Seorang penasihat pemerintah Selandia Baru mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya terkejut dengan pendekatan yang diambil di Inggris.

“Di Selandia Baru, kami selalu melihat Inggris sebagai pemimpin dalam hal keahlian ilmiah, itulah sebabnya mengapa sangat luar biasa bahwa Inggris bahkan tidak mengikuti prinsip dasar kesehatan masyarakat,” kata Michael Baker, Profesor Kesehatan Masyarakat di Universitas Otago.

Baca Juga: Indonesia Laporkan Rekor Jumlah Kematian Dokter Akibat Covid 19 di Bulan Juli 2021

Profesor Christina Pagel selaku Direktur Unit Penelitian Operasional Klinis Universitas College London mengatakan bahwa varian apapun yang menjadi dominan di Inggris kemungkinan akan menyebar ke seluruh dunia.

Sebab posisi Inggris sebagai pusat perjalanan global.

Oleh sebab itu banyak pihak yang meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan rencana tersebut.

Dunia saat ini sedang mengambil langkah-langkah untuk secara maksimal menghindari anak-anak pada virus yang menyebabkan penyakit kronis di banyak orang.

Banyak negara yang mencoba melindungi anak-anak dengan mengurangi kontak langsung di sekolah.

Kekhawatiran yang diungkapkan di negara-negara lain muncul setelah Prof. Chris Whitty selaku kepala petugas medis untuk Inggris mengungkapkan bahwa kasus meninggalnya Covid-19 di Inggris semakin meningkat.

Hal itu akibat adanya varian Delta dari Covid-19 yang menyebarnya lebih cepat daripada Covid-19 yang terdahulu.***

 

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler