Ganjar Tidak Mewajibakan Anak Sekolah Membeli Seragam: Jangan Mempersulit

1 September 2021, 06:54 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan anak sekolah tidak diwajibkan membeli seragam di masa pandemi. /Dok. Pemprov Jateng

RINGTIMES BANYUWANGI – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara tegas tidak mewajibkan anak untuk membeli seragam sekolah.

Ini disampaikannya setelah mendapatkan keluhan dari para orang tua yang kesulitan saat pandemi Covid-19.

Memang benar bahwa pandemi ini mengakibatkan beberapa orang tua mengalami kesulitan ekonomi.

Baca Juga: Turki Tak Lagi Izinkan Pengungsi Afghanistan Masuk, Ini Alasannya

Dikutip dari Instagram @Ganjar_pranowo pada Rabu, 1 September 2021, Ganjar menceritakan tentang orang tua yang mengeluhkan untuk membeli seragam sekolah.

“Waduh pak sekarang cari uang saja susah, apalagi untuk beli seragam,” ucap Ganjar menirukan keluhan dari orang tua.

Aturan ini diberlakukan di wilayah pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ganjar menekankan untuk semua sekolah tidak memaksakan murid untuk membeli seragam.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di Kota Cirebon, Jokowi: Alhamdulillah Situasi Semakin Membaik

“Saya tekankan di wilayah Pemprov untuk tidak memaksakan orang tua membeli seragam,” sambungnya.

Menurut ganjar tidak masalah tidak memakai seragam, yang terpenting adalah bagaimana cara dan sistem pembelajarannya.

Memang dalam situasi pandemi saat ini, sekolah dituntut untuk membuat sistem yang paling baik dan efisien dalam pembelajaran.

Baca Juga: Muncul Varian Covid Terbaru, Prediksi Lebih Cepat Menular dan Bermutasi

Mayoritas sekolah pun masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tantangan sekolah adalah bagaimana melakukan PJJ yang nyaman untuk anak.

Anak tentu akan mengalami kejenuhan karena PJJ sudah dilakukan hampir 2 tahun semenjak awal pandemi Covid-19.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Perpanjangan PPKM 6 September 2021, Khusus Wilayah Level 2-3

Beberapa sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka, sayangnya tetap dalam batasan-batasan yag ditetapkan.

Beberapa sekolah hanya memperbolehkan jumlah siswa datang sebanyak 50 persen dari total siswa yang ada.

Memang dalam penerapan aturan, mengacu pada level PPKM di wilayah tersebut. Jika memang suatu wilayah masuk level 4, maka dipastikan tidak ada pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: ICW Sarankan Lili Pintauli Hengkang dari KPK, Hukuman Dewas Dinilai Tak Sesuai

Ganjar kembali menekankan dengan rasa empati yang baik. Menurutnya, disituasi yang masih sulit jangan menambah pengeluaran yang memang tidak terlalu penting.

“Janganlah kita menambah susah saudara sendiri. Sekali lagi, jangan paksakan untuk membeli seragam,” tutup Ganjar.***

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler