RINGTIMES BANYUWANGI – Semakin maraknya Covid-19 membuat banyak orang tua khawatir dengan anaknya yang berusia atau di bawah usia 12 tahun karena belum bisa mendapat vaksin.
Meskipun remaja di bawah usia 12 tahun sudah memenuhi syarat, namun suntikan vaksin belum bisa diberikan.
Juru bicara vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tirmizi sebelumnya pernah mengatakan bahwa Indonesia belum memiliki vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun.
Para ahli mengatakan bahwa suntikan vaksin untuk remaja diupayakan pada September 2021 ini.
Baca Juga: Taliban Tembak Mati Penyanyi Folk Afghanistan, Sebut Musik Dilarang dalam Islam
Sementara itu, pakar penyakit menular, Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa masih ada kemungkinan bagi anak di bawah usia 12 tahun mendapat suntik vaksin sebelum tahun 2022.
“Peluang yang masuk akal, bahwa anak-anak di bawah 12 tahun akan memenuhi syarat untuk mendapat vaksin virus corona sebelum kita memasuki tahun 2022. Mungkin sekitar pertengahan akhir musim gugur,” ujarnya dilansir dari laman Huffpost pada Rabu, 1 September 2021.
Ahli bedah umum juga mengatakan bahwa anak-anak usia 5 hingga 11 tahun akan bisa mendapat suntik vaksin tahun ini.
Direktur Pfizer, baru-baru ini mengabarkan bahwa produsen obat akan memiliki data uji coba yang tersedia pada bulan September.
Baca Juga: Vaksin Pertama dan Kedua Beda Merek, Bolehkah? Ini Penjelasan dr Gerry
Kemudian data tersebut akan diajukan ke Food anda Drug Administration (FDA) pada bulan Oktober.
Direktur Pfizer emngatakan bahwa pada akhir September, mereka akan siap mengirimkan data percobaan mereka ke FDA, dan kemudian akan ditinjau.
Ia menambahkan bahwa vaksin untuk anak usia di bawah 12 tahun bisa dilakukan sebelum tahun 2022.
“Saya tidak melihat persetujuan untuk anak-anak 5 hingga 11 datang jauh sebelum akhir 2021,” ujarnya.
Baca Juga: Kenali Gejala Covid 19 Ini Walau Sudah Divaksin, Paling Sering Muncul
Namun, untuk anak di bawah usia 5 tahun tidak bisa mendapat suntik vaksin Covid-19 hingga tahun 2022.
Uji coba vaksin untuk anak-anak saat ini difokuskan pada dosis, dengan cara yang hampir sama dengan uji coba untuk orang dewasa.
Hanya saja uji coba untuk anak-anak akan memakan waktu lebih lama karena harus menyesuaikan tingkat dosis yang tepat untuk anak-anak, khususnya di bawah usia 12 tahun.
Selain itu, FDA meminta Pfizer dan Moderna untuk memperluas jumlah anak yang terdaftar dalam uji coba mereka.
Baca Juga: Sayangkan Covid-19 Bukan Wabah Mematikan Terakhir, Menko Luhut: Semua Harus Berupaya
Mereka ingin memahami berapa banyak anak yang mungkin mengalami miokarditis atau radang otot jantung, yang telah dilaporkan sebagai efek samping yang langka pada orang dewasa setelah suntik vaksin Covid-19.***