RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang guru di Yogyakarta bernama Khoiry Nuria Widyaningrum dibuat terkejut dengan kehadiran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim di kediamannya.
Kedatangan Mendikbud Nadiem Makarim itu terjadi pada Senin, 13 September 2021 malam hari sebelum ia memulai agendanya di DIY.
Nuria diketahui merupakan calon dari seorang Guru Penggerak angkatan ketiga.
Hal itulah yang lantas membuat Nadiem Makarim memutuskan untuk mendatangi rumah Nuria.
Baca Juga: Tegaskan Alasan Mengapa Siswa Harus Belajar Tatap Muka, Nadiem: Anak Akan Jenuh
Guru Penggerak merupakan salah satu program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Nadiem, ia pun nampak memberikan perhatian yang lebih kepada para calon Guru Penggerak yang nantinya akan ditempatkan di sekolah yang ada di Indonesia.
Adapun tujuan dari Guru Penggerak itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas pendidikan dari sekolah yang akan ditempatinya nanti.
Nuria pun langsung histeris saat mengetahui kedatangan sang Menteri Nadiem Makarim tersebut, ia juga tak menyangka bahwa hal ini akan terjadi.
Momen ini pun lantas ramai beredar luas di media sosial. Banyak netizen yang memberikan tanggapannya.
Baca Juga: Kriteria yang Harus Dipersiapkan Saat Mendaftar Program Guru Penggerak Kemendikbud
"Pengin mampir ibu," ujar Nadiem, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com melalui Twitter @daniellsinaga pada Selasa, 14 September 2021.
"Ya ampun, tadi adik saya sudah curiga, aku juga bilang 'gak mungkin mas Nadiem seorang menteri mau ke rumah saya'" ujar Nuria sambil berteriak.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat.com dengan judul Histeris Rumahnya Jadi Tempat Bermalam Nadiem Makarim, Calon Guru Penggerak: Ini Ide Gila
Nadiem pun hanya bisa tertawa dan tetap meminta izin pada Nuria untuk menginap.
"Tapi boleh gak bu saya mau minta izin, saya ngefans berat sama bu Nuri," ujar Nadiem.
"Tapi bener, ini ide gila, ini saya suka," kata Nuria.
Nuria bahkan sempat heran lantaran sang menteri tak menginap di hotel mewah.
Nadiem pun mengaku ingin lebih dekat pada kandidat Guru Penggerak, yang nantinya akan menjadi ujung tombak reformasi pendidikan di Indonesia.*** (Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)