Inggris Perketat Aturan Covid-19, Semua Wisatawan Harus Melakukan Tes, Nigeria Dilarang Masuk!

5 Desember 2021, 13:55 WIB
Pemerintah Inggris menerapkan kebijakan tes Covid-19 sebelum melakukan perjalanan, Nigeria juga masuk ke dalam daftar merah Inggris. /cedarjet201/

RINGTIMES BANYUWANGI – British Airways dan Airline Uk mengkritik langkah Inggris yang perketat aturan Covid-19, bahkan semua wisatawan harus melakukan tes Covid-19.

Operator maskapai mengatakan, kembalinya tes virus Covid-19 sebelum keberangkatan untuk semua kedatangan internasional ke Inggris akan menjadi pukulan yang cukup keras bagi sektor pariwisata dan penerbangan.

Aturan tersebut merupakan tindakan untuk mengatasi penyebaran varian Omicron dan berlaku untuk semua wisatawan berusia 12 tahun ke atas yang akan mengunjungi Inggris atau hendak kembali dari liburan terlepas dari status vaksinasi.

Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi pada 5 Orang di Korea Selatan, Semua Wisatawan Karantina Selama 10 Hari

Dilansir dari News Sky pada Minggu, 5 Desember 2021, Aturan ini akan diberlakukan pada 04.00 Selasa, 7 Desember.

Sajid Javid, selaku Menteri Kesehatan mengatakan hal itu dilakukan karena meningkatnya jumlah kasus yang diakibatkan adanya perjalanan. Tes harus dilakukan maksimal 48 jam sebelum waktu keberangkatan.

Selain tes untuk semua kedatangan internasional, Nigeria juga ditambahkan ke daftar merah perjalanan, bergabung dengan beberapa negara lain di Afrika Selatan setelah varian Omicron pertama kali terdeteksi di negara tersebut.

Baca Juga: Warga Desa Sumberwuluh Lumajang Mengunjungi Kampungnya yang Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru

Ini berarti hanya warga negara dan penduduk Inggris yang dapat memasuki Inggris apabila telah melakukan perjalanan dari Nigeria.

Mereka harus membayar untuk menginap di hotel dan melakukan karantina mandiri selama 10 hari.

Secara keseluruhan, saat ini ada 160 kasus Omicron yang dikonfirmasi di Inggris. Ilmuwan Inggris menyarankan bahwa varian ini bisa memiliki masa inkubasi yang lebih pendek jika dibandingkan denga varian yang lainnya.

Baca Juga: Bukan Berevolusi dari Varian Delta, Omicron Covid-19 Diduga Berasal dari Pasien HIV

Javid mengakui bawah langkah-langkah baru itu sangat disayangkan bagi orang-orang yang terlah memiliki rencana perjalanan.

Pemerintah Inggris akan memberhentikan aturan baru ini secepat mungkin dan vaksin tetap menjadi garis pertahanan pertama dalam melawan Covid-19.

Aturan perjalanan adalah masalah administrasi yang didelegasikan, tetapi langkah-langkah yang diperkenalkan Downing Street biasanya di replikasi di tempat lain, dan Skotlandia dengan cepat mengumumkan persyaratan pengujian  yang sama.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Gunung Semeru Meletus Menurut Kementerian ESDM

Aturan ini dikeluarkan ketika Javid telah meminta masyarakat agar mendapatkan vaksin booster sebelum menghabiskan waktu bersama kerabat sebelum natal ini. Hal itu sangat penting untuk menambah kekebalan mereka sebelum liburan tiba.

Sebanyak 19,8 juta orang telah menerima suntikan vaksin ketiga pada 4  Desember kemarin, sementara lebih dari 51 juta telah mendapatkan dosis pertama, dan hampir 46,5 juta untuk dosis kedua.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial memperkirakan bahwa 20 juta vaksin booster akan diterima oleh masyarakat pada 5 Desember.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: News Sky

Tags

Terkini

Terpopuler