Militer Ukraina Tanggapi Serangan Rusia, Kerahkan 5 Sistem Rudal Buk-M1

24 Februari 2022, 17:47 WIB
Ilustrasi - Setelah penyerangan yang dilakukan oleh militer Rusia, dikabarkan Ukraina mulai bergerak dengan mengirimkan lima sistem rudal Buk-M1. /Pixabay.WikiImages

RINGTIMES BANYUWANGI – Tanpa basa-basi militer Rusia benar-benar melancarkan serangan pada Ukraina. Dalam langkah merespons serangan tersebut, Pasukan Ukraina dikabarkan mengerahkan lima sistem rudal antipesawat Buk-M1 di wilayah yang dikuasainya di Donbass.  

Wakil Kepala Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk (DPR) Eduard Basurin mengungkapkan peralatan tempur yang digunakan Ukraina.  

“Pada tanggal 20 Februari 2022, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk-M1 dari resimen rudal anti-pesawat ke-223 yang mampu menyerang pesawat pada ketinggian hingga 22 kilometer dalam jangkauan lebih dari 30 kilometer diamati tiba dan pergi dalam siaga tempur di wilayah komunitas Mangush, Novoaleksandrovka, Toretsk, Kramatorsk dan Kamyshnoye distrik Stanitsa Luganskaya," katanya.

Baca Juga: Usai Penyerangan yang dilakukan Rusia, Menlu Ukraina Minta Dunia Hancurkan Negeri Beruang Merah 

"Namun, milisi rakyat DPR tidak memiliki pesawat terbang di ketinggian ini," tuturnya seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS pada Selasa, 22 Februari 2022 seperti yang disebarkan dalam akun Instagram @infokomando.official. 

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Ladeni Rusia, Militer Ukraina Dilaporkan Kerahkan 5 Sistem Rudal Buk-M1 

Menurut informasi yang dibagikan, situasi di garis pertempuran di Donbass meningkat pada pagi hari tanggal 17 Februari. 

Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) memberi informasi jika terjadi pemboman paling masif oleh militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. 

Penyerangan tersebut dilaporkan telah merusak fasilitas infrastruktur sipil. 

Baca Juga: Di Tengah Konflik Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat Kirimkan Puluhan Helikopter Serang serta Jet Tempur

Kemudian pada 18 Februari 2022, Ketua LPR dan DPR Leonid Pasechnik dan Denis Pushilin meminta militer mengevakuasi warga sipil dari wilayah republik ke Rusia. 

Hal itu dilakukan untuk mengamankan masyarakat atas ancaman permusuhan yang meningkat. 

Setelah itu, pada 19 Februari 2022, Republik Donbass mengumumkan mobilisasi umum. 

Pada 21 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin secara tegas mengumumkan pengakuan kedaulatan terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. 

Baca Juga: Ukraina Nyatakan Darurat Militer Usai Rusia Memulai Penyerangan, Moskow Luncurkan Invasi Skala Penuh

Rusia menandatangani perjanjian tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik dengan para pemimpin mereka. 

Sementara itu dalam berita TASS, militer Rusia menyerang sasaran militer di Ukraina dengan senjata presisi petinggi. 

Angkatan Bersenjata Rusia tidak mengirimkan artileri atau serangan udara terhadap kota-kota Ukraina. 

Mereka mengklaim hanya menyerang infrastruktur militer dengan senjata presisi, seperti yang dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis lalu. 

Baca Juga: Serangan Udara Pentagon Diluncurkan untuk Al Qaeda

"Senjata presisi merusak infrastruktur militer, fasilitas pertahanan udara, aerodrome militer, dan penerbangan angkatan bersenjata Ukraina," kata kementerian itu. 

Dia mengatakan pemerintah Rusia menjamin jika warga sipil tidak terancam. 

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis pagi. 

Putin mengatakan, serangan itu sebagai tanggapan atas permintaan para kepala Republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus. 

Baca Juga: ISIS Klaim Serangan Bom Mematikan yang Targetkan Taliban di Afghanistan

Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler