Pengorbanan Tentara Ukraina Ledakkan Bom Bunuh Diri Ambrukkan Jembatan, Berhasil Hambat Konvoi Pasukan Rusia

27 Februari 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi ledakan bom bunuh diri. /PIXABAY/jarmoluk/

RINGTIMES BANYUWANGI – Melalui akun Facebook resmi Angkatan Bersenjata Ukraina mengabarkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menandatangani dekrit No. 74/2020 tentang gelar Pahlawan Ukraina untuk Vitaliy Skakuna. 

Perlu diketahui, bahwa Vitaliy Skakuna ini merupakan tentara Ukraina yang gugur setelah dirinya melakukan bom bunuh diri untuk menghancurkan jembatan yang akan dilewati konvoi kendaraan militer Rusia. 

Menurut pejabat militer Ukraina, Vitaliy Skakuna awalnya sedang menjalankan misi untuk memasang ranjau darat di jembatan tersebut.

Baca Juga: Akses SWIFT Seluruh Bank Rusia Diputus Usai Resmi Dijatuhi Sanksi oleh Komisi Eropa atas Invasi ke Ukraina

Akan tetapi, saat hendak memasangnya, dia melihat sejumlah pasukan Rusia mendekatinya. 

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Tentara Ukraina Ledakkan Bom Bunuh Diri, Jembatan yang Dilewati Konvoi Pasukan Rusia Ambruk 

Sadar tak memiliki waktu lagi untuk memasang ranjau, Vitaliy Skakuna memilih meledekkan diri sendiri dan memutus jembatan. 

Vitaliy Skakuna kemudian ditemukan dalam posisi bertahan dari serangan militer Rusia di Cilis Nosti dari Ukraina.

Baca Juga: Sikap Sekutu Rusia Hadapi Ketegangan di Ukraina, Negeri Beruang Merah Tuai Banyak Kritikan dari Negara Barat?

Volodymyr Zelensky mengatakan, Vitaly Skakuna memiliki keberanian dan jiwa kepahlawanan yang luar biasa. 

Dia juga menilai bahwa Vitaliy Skakuna telah memegang kesetiaan pada sumpah militer. 

"Saya menyetujui keputusan untuk memberikan gelar Pahlawan Ukraina Skakuna Vitaliy Volodymyrovich dengan gelar anumerta. Dengan keberaniannya sendiri ia meledakkan jembatan tersebut,” ujar Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Bongkar Rencana Vladimir Putin, Senator AS : Pemerintah Boneka di Ukraina Akan Didirikan?

Volodymyr Zelensky juga memberi gelar pahlawan pada 13 tentaranya yang gugur di Pulau Zmiinyi atau Pulau Ular di Laut Hitam. 

“Tentara kami di Pulau Zmiinyi gugur secara heroik, bertahan hingga akhir,” ujar Zelensky. 

Dalam berbagai laporan, pulau tersebut dijaga 13 pasukan Ukraina yang tidak mau menyerah setelah mendapat sejumlah peringatan dari militer Rusia.

Baca Juga: Tuntut Perdamaian di Ukraina, Demonstran Anti-Perang Turun ke Jalan dari London sampai Tokyo 

Salah satu pasukan Ukraina merekam percakapan selama berada di sana. Rekaman percakapan tersebut kini viral di berbagai media dan menunjukkan betapa mengerikan situasi saat itu. 

Dalam rekaman yang terdengar menegangkan itu, para tentara saling menjawab komentar dengan militer Rusia yang sedang berada di kapal perang. 

Awalnya, militer Rusia memberi peringatan keras kepada mereka untuk meletakkan senjata dan menyerah.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukriana Semakin Menegang, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang

Di sisi lain, pihak Rusia punya pendapat lain tentang 13 tentara Ukraina tersebut. Pihak Rusia mengatakan, ke-13 tentara Ukraina masuk dalam 82 tentara yang menyerah. 

Rusia membantah jika ke-13 militer Ukraina diserang melalui laut dan udara. Rusia mengklaim tentara-tentara itu telah menyerah.(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)*** 

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler