Seluruh Penumpang dan Kru China Eastern Airlines Dinyatakan Tewas, Usai Pencarian Selama 6 Hari

27 Maret 2022, 16:33 WIB
Seluruh penumpang dan kru Pesawat China Eastern Airlines telah dinyatakan tewas. /Tangkap layar Instagram @china_eastern_airlines/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah China akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa semua penumpang beserta kru pesawat tersebut dinyatakan tewas, setelah sebelumnya puing-puing Pesawat China Eastern Airlines ditemukan.

Hu Zhenjiang selaku Wakil Komandan Markas Besar dan Wakil Kepala Administrasi Penerbangan Sipil China, mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan upaya selama enam hari untuk masa pencarian dan penyelamatan korban.

"Dengan sangat sedih kami di sini mengumumkan bahwa 123 penumpang dan sembilan awak di pesawat China Eastern Airlines Penerbangan MU 5735 pada 21 Maret 2022 semuanya meninggal," ujar Hu Zhenjiang, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari Xinhua News, Minggu 27 Maret 2022.

Baca Juga: Moskow Sebut Langkah Diam-Diam NATO Arahkan Hulu Ledak ke Ukraina akan Lebih Buruk dari Perang Dingin

Dia menambahkan, dalam upaya penyelamatan korban pesawat China Eastern Airlines tersebut, pihaknya sudah melibatkan personel dari berbagai instansi terkait.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: 6 Hari Pencarian, Beijing Nyatakan Seluruh Penumpang dan Kru China Eastern Airlines Tewas

Instansi tersebut meliputi para Pemadam Kebakaran, Tentara, Polisi, serta keamanan publik lainnya, bahkan tim kesehatan sudah disediakan di lokasi pencarian.

Selama enam hari berturut-turut, Hu Zhenjiang memaparkan pihaknya bersama para tim pencari korban tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di lokasi kecelakaan.

Baca Juga: Sembari Ingatkan Holocaust 80 Tahun Lalu, Volodymyr Zelensky Minta Kiriman Iron Dome ke Israel

Berbagai alat pun sudah disediakan di lokasi pencarian, untuk membantu mencari korban melalui udara, tim di lapangan sempat memantau lokasi dengan menggunakan alat Drone.

Sebagaimana diketahui, Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines, berangkat dari Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, harusnya dijadwalkan mendarat di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong.

Akan tetapi pesawat menabrak daerah pegunungan di Kabupaten Rongxian, Guangxi sekitar pukul 13.38 WIB.

Baca Juga: Evakuasi Singa dan Serigala dari Ukraina, Veteran Inggris Sebut Seperti Bawa Aslan

Setelah dinyatakan jatuh, pemerintah China langsung mengambil langkah untuk mencari sisa-sisa korban dan puing-puing pesawat.

Selain sejumlah potongan puing, tim penyelamat di lapangan pun telah menemukan satu kotak hitam, yang diyakini sebagai perekam suara kokpit.

Sedangkan untuk kotak hitam kedua masih dilakukan pencarian, Kotak hitam kedua ini biasanya merekam data selama penerbangan.

Sejauh ini, identitas 120 korban penumpang kecelakaan pesawat telah dikonfirmasi melalui tes DNA.(Dila Fitri Aulia/Pikiran-Rakyat.com)***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler