Megawati Dianggap Utamakan Prabowo Subianto, Wacana Penundaan Pemilu 2024 Ditolak

30 Maret 2022, 15:28 WIB
Kolase foto Presiden Joko Widodo dan Menhan Prabowo Subianto. Megawati dianggap utamakan Prabowo Subianto di Pemilu 2024 mendatang, menurut pengamat politik, ini ada kaitannya dengan perjanjian. /instagram.com/@jokowi @prabowo//

RINGTIMES BANYUWANGI - Ketua PDIP, Megawati dianggap utamakan Prabowo Subianto dan menolak usulan penundaan Pemilu 2024 yang secara otomatis akan memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Seperti yang diketahui, saat ini wacana penundaan Pemilu 2024 dan masa depan kekuasaan Jokowi sebagai Presiden RI menuai beragam reaksi publik dan banyak diantaranya yang menolak usulan tersebut karena dinilai melanggar konstitusi. 

Menurut pengamat politik Rocky Gerung, ini terjadi karena Megawati tidak ingin Menhan Prabowo tersinggung dengan penundaan Pemilu 2024 yang tentunya akan mempengaruhi kekuasaan Jokowi dan menghambat Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden RI selanjutnya.

Baca Juga: Hasil Dialog Damai Delegasi Rusia dan Ukraina, Mykhailo Podolyak Tawarkan Status Netral

Padahal Jokowi berasal dari partai yang diketuai oleh Megawati sendiri, namun dia justru dengan tegas menolak usulan penundaan Pemilu 2024.

Artikel ini sebelumnya telah terbir di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Megawati Soekarnoputri Tolak Usulan Untuk Kekuasaan Jokowi, Prabowo Subianto Dianggap Diutamakan

Dinilai pengamat politik, Rocky Gerung, penolakan tersebut dilakukan Megawati Soekarnoputri dengan memilih untuk mengutamakan Prabowo Subianto.

"Ibu Mega juga menghitung bahwa pak Prabowo nanti tersinggung kalau dibujuk-bujuk untuk menunda Pemilu 2024. Hal tersebut berarti pak Prabowo tidak punya kesempatan lagi untuk jadi Presiden," kata Rocky Gerung dikutip dari YouTube miliknya.

Baca Juga: Pikiran-Rakyat.com Raih Kategori General News Online Terbaik dalam Acara SPS Awards 2022 di Jogja

Rocky Gerung juga menyinggung tentang Perjanjian Batu Tulis yang pernah disepakati oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Perjanjian Batu Tulis tersebut disepakati pada Mei 2009 yang berisi dukungan Megawati Soekarnoputri jika Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai Presiden.

Alih-alih menepati janji tersebut, PDIP justru mengusung calonnya sendiri pada saat itu yaitu Jokowi.

Baca Juga: Hasil Dialog Negosiasi Perdamaian Moskow-Kyiv, Ukraina Tidak Akan Bergabung dengan NATO

"Padahal ada semacam janji suci antara bu Mega dan pak Prabowo untuk memulihkan hubungan karena rusak dulu waktu Perjanjian Batu Tulis. Kita tahu itu dan dua tokoh ini saya kira tiba pada kesimpulan yang sama. Pak Prabowo akan menganggap bahwa dia akan memenuhi janji itu dan bu Mega betul-betul tanda tangan bersama," ujar Rocky Gerung.

Wacana mengenai ditundanya Pemilu 2024 mengundang beragam reaksi dari rakyat Indonesia bahkan media asing juga sempat menyoroti hal tersebut.***(Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran-Rakyat.com) 

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler