Mulai Bulan Juli 2022 Pancasila Hadir Sebagai Kurikulum Pendidikan, Wapres Indonesia: Saya Dukung!

11 April 2022, 10:40 WIB
Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. /Mufid Majnun/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi beserta jajarannya segera mengimplementaskan nilai-nilai Pancasila dengan cara menjadikannya sebagai mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan.

Menurut Yudian, dengan dijadikannya Pancasila sebagai kurikulum pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Yudian menjelaskan sebagaimana maksud dan posisi Pancasila sebagai kurikulum pendidikan.

“Jika dulu Pancasila bagian dari pelajaran kewarganegaraan, sekarang kewarganegaraan bagian dari Pancasila,” ungkapnya dilansir pada laman website resmi Wakil Presiden RI pada Senin, 11 April 2022.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Ketar-ketir Terkait Demo Mahasiswa 11 April 2022, Disebut Guncang Kekuasaan

Yudian melaporkan bahwa BPIP telah menyusun 15 buku pelajaran Pancasila dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.

“Buku ini sudah kita ujicobakan dan sudah kita mintakan pendapat dari Komisi II (DPR RI), Menko Polhukam, juga dari Menteri Agama, tokoh-tokoh masyarakat, sehingga pada prinsipnya buku ini tidak ada masalah,” tuturnya.

Adapun isinya, 70 persen adalah praktik ber-Pancasila dan 30 persen teori misalnya tentang sejarah Pancasila.

Praktik Pancasila yang dimasudkan lebih kepada Pancasila di lingkungan, misalnya bagaimana menindaklanjuti gotong royong, bagaimana berkeadilan sosial. Intinya guru mengajak siswa berpikir untuk menemukan diri meraka dalam ber-Pancasila di lingkungan masing-masing.

Yudian menambahkan dengan adanya Pancasila lingkungan diharapkan nanti akan lahir pahlawan-pahlawan dalam berbagai dimensi, yang bisa dilihat dari lingkungan masing-masing.

Sementara untuk kalangan TNI/Polri dan ASN, Yudian juga mengatakan telah menyusun beberapa buku pedoman dan menurutnya sampai sejauh ini belum ada masalah dari penerimaan Kementerian/Lembaga maupun Ormas tentang buku-buku tersebut.

Baca Juga: Jelang Demo 11 April 2022, Pihak Kepolisian Klaim Tak Akan Gunakan Peluru Tajam

Ia menambahkan, BPIP pasti menerima masukan bila terdapat perbaikan.

Sebelumnya, audiensi wajibnya implementasi nilai-nilai Pancasila telah diterima secara terbuka oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada hari Rabu, tanggal 6 April 2022.

Menurut Ma’ruf, ia mengapresiasi dan mendukung berbagai upaya BPIP untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada kalangan siswa dan mahasiswa.

Bahkan, Ma’ruf juga mengusulkan juga diimplementasikan kepada masyarakat las terutama ASN (Aparatur Sipil Negara) serta anggota TNI dan polisi.

“Saya mendukung dan menyambut baik upaya-upaya implementasi nilai-nilai pancasila kepada siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi dalam dan luar negeri, dan juga kalangan masyarakat luas, termasuk para pengusaha,” ungkapnya.

Lanjut Wapres, meskipun secara politik telah selesai, ia menekankan bahwa Pancasila adalah dasar negara.

Baca Juga: Dengan Dalih Demi Keamanan Eropa, NATO Berencana Tempatkan Militer Permanen di Perbatasan Rusia

Namun, secara realisasi nilai-nilainya masih membutuhkan berbagai upaya agar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan perorangan maupun secara berkelompok atau berorganisasi.

Menyinggung adanya perselisihan, Wapres menyebutkan bahwa sampai saat ini masih ada pihak yang mempertentangkan antara Pancasila dengan keagamaan.

“Kalau ber-Pancasila tidak ber-Islam, kalau ber-Islam tidak ber-Pancasila, mungkin itu perlu diberi penjelasan-penjelasan yang tepat, sehingga tidak ada lagi orang yang mempertentangkan antara Pancasila dan agama,” tuturnya.

Kemudian, Wapres juga mengaitkan jika menginginkan SDM yang unggul tidak hanya diperlukan keterampilan dan inovasi, tetapi juga harus memiliki pemahaman kebangsaan yang tinggi.

Ia menambahkan bahwa orang-orang hebat dan pandai jika tidak memiliki wawasan berkebangsaan dan tidak memiliki pemahaman tentang Pancasilan akan menjadi masalah di kemudian hari nanti. Itulah mengapa ia menekankan agar Pancasila diajarkan sejak usia dini.

Baca Juga: Bupati Ipuk Paparkan 28 Persen APBD untuk Pendidikan, Saat Bersilaturahmi di Kalibaru-Glenmore

Selain anggota ASN, Wapres juga menyebutkan pemahaman nilai-nilai Pancasila juga harus disosialisasikan kepada kalangan pengusaha.

Karena menurutnya, jika tidak dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila, yang ada hanya bagaimana mendapatkan untung yang besar tanpa mempedulikan bagaimana rakyat menderita. Sama saja jika keadilan dan solidaritas sosial yang tidak ada akan justru menjadi masalah yang besar.

Wapres meminta BPIP agar memiliki strategi yang tepat agar nilai-nilai Pancasila mudah dipahami dan dimengerti oleh berbagai kalangan.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler