RINGTIMES BANYUWANGI - Kasus Holywings sempat mengemparkan masyarakat Indonesia lantaran karyawan terkait mengunggah sebuah postingan promosi bagi yang bernama Muhammad dan Maria untuk mendapatkan minuman keras secara gratis.
Kasus tersebut mengundang banyak kecaman sehingga pelaku telah ditelusuri oleh pihak kepolisian dan sebanyak 6 oknum pelaku berhasil ditangkap karena terbukti telah melakukan kegiatan promosi yang berisu SARA tersebut.
Pihak majemen Holywings menanggapi atas kejadian promosi berisu SARA seperti ini kini membuka suara lewat postingan media sosial Instagram dengan permohonan minta maaf.
Selain permohonan minta maaf, Holywings akan berjanji menjadi lebih baik, serta meohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar masalah dapat diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Baca Juga: Terkait Acara di JIS, Anies Baswedan Sebut Jakarta Sudah Memasuki Kota Global
Berikut tulisan dalam gambar yang diunggah oleh akun@holywingsindonesia di Instagram:
"Holywings minta maaf,
Kami memohon doa serta dukungan dari masyarakat Indonesia agar masalah yang terjadi bisa segera diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, demi keberlangsungan lebih dari 3000 karyawan di Holywings Indonesia beserta dengan keluarga mereka yang bergantung pada perusahaan ini.
Saat ini 6 oknum yang bertanggung jawab dalam 'promosi' telah di tahan, menjalani proses hukum dan sudah di tangani oleh kepolisian serta pihak yang berwajib, kami pastikan akan tetap memantau perkembangan kasus ini, menindak tegas dan tidak akan pernah lepas tangan.
Baca Juga: Heboh, Warga Sagaranten Sukabumi yang Hilang 2 Tahun Lalu Muncul Secara Mengejutkan
Terima kasih untuk seluruh dukungan yang telah diberikan dipostingan kami sebelumnya, tentunya kami dari management Holywings Indonesia telah membaca satu-per-satu segala bentuk kritik, saran, dan pendapat masyarakat terkait kelalaian kami.
Kami berjanji akan lebih baik.
Sebelumnya pada saat promosi yang disebarkan oleh Holywings dengan menyangkutkan dua nama tokoh yang dimulaikan oleh dua agama terbesar di Indonesia, mendapat tanggapan keras dari Ketua MUI, Cholil Nafis.
Cholil Nafis dengan lantang mendukung rencana Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) untuk menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk kecaman atas promosi yang dinilai penistaan agam karen menggunakan nama sakral yang disandingkan dengan minuman haram.***