Buah Naga Organik Jambewangi Jadi Primadona Masyarakat Asia dan Eropa

19 Juli 2022, 21:00 WIB
Sugeng seorang petani buah naga yang mengembangkan buah naga organik /Moch. Rifqi Wildan/Ringtimes Banyuwangi

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Mengubah pola kerja petani konvensional menuju moderenisasi dengan menggunakan pola organik merupakan salah satu tantangan tersendiri yang dialami oleh Sugeng salah seorang pelopor pertanian organik yang bertempat tinggal di Desa Jambewangi, Sempu, Banyuwangi.

Sugeng menjelaskan bahwa, dirinya sedang berusaha keras untuk meyakinkan para petani agar mau beralih ke pola pertanian organik.

Selain menguntungkan, pertanian organik juga sangat membantu menjaga kesuburan tanah dari residu kimia yang bisa membahayakan kesehatan tubuh manusia.

Baca Juga: Tren Covid-19 Nasional Mulai Meningkat, Banyuwangi Masifkan Vaksin Booster

Buah naga organik adalah salah satu hasil pertanian masyarakat Desa Jambewangi yang telah berhasil di ekspor ke penjuru Asia dan Eropa.

Langkah yang dilakukan Sugeng dan kawan-kawan tidaklah mudah sehingga dapat membawa buah lokal tebus ke beberapa negara besar. "Kita mengalami proses yang sangat panjang, jadi tidak semata-mata langsung ekspor," ujar Sugeng yang merupakan Purna TNI AL.

Jika dikaitkan, buah naga organik dan non-organik sangat memiliki perbedaan yang sangat spesifik. Pasar jual yang di sasar juga sangat berbeda jauh, namun usaha pertama yang harus dilakoni oleh petani yang bertransisi juga sangatlah tidak gampang.

Membersihkan residu kimia yang ada di dalam tanah menjadi fokus utama ketika akan mulai bertani organik.

Baca Juga: Bupati Ipuk Terus Dorong PKK Berinovasi Atasi Stunting

Buah naga organik ketika tumbuh hanya boleh memiliki 20 tangkai dam masing-masing tangkai diperolehkan memiliki satu buah. Itu semua bertujuan untuk memfokuskan agar buah menjadi besar. "Di dalam SOP organik, pohon itu hanya boleh memiliki 20 tangkai, itu sudah ketentuan," tambah Sugeng.

Tahun ini, Sugeng telah mendaftarkan sebanyak 17-18 hektar tanah untuk mendapatkan sertipikat Organik.

Namun tidak semua yang telah di daftarkan akan lolos dalam penyeleksian. Tujuan utama dari pemberian sertifikat organik adalah untuk lebih memperbanyak buah-buahan organik yang siap dikirim ke pasaran lebih besar. "Masih banyak permintaan, tetapi SDM kita masih sangat kurang, belum mumpuni maka dari itu saat ini kita perjuangkan lagi," pungkas Sugeng.***

Editor: Rika Wulandari

Tags

Terkini

Terpopuler