Gelontorkan Rp 7 M, Pemkab Banyuwangi Geber Penanganan Stunting

14 Januari 2023, 08:26 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi semakin bergerak cepat menuntaskan program prioritas Banyuwangi Tanggap Stunting pada tahun 2023. /Instagram Dinas Kesehatan Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi semakin bergerak cepat menuntaskan program prioritas Banyuwangi Tanggap Stunting pada tahun 2023 ini.

Tak main-main, dana Rp 7 M siap dikucurkan untuk pemenuhan gizi balita stunting.

Stunting sendiri menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Baca Juga: Lanjutkan Inovasi Banyuwangi Tanggap Stunting, Dinkes: Dua Basis Tiga Pilar

“Untuk 1.296 sasaran,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat kepada Ringtimes Banyuwangi pada 11 Januari 2023.

Jumlah tersebut terdiri dari baduta (anak usia bawah dua tahun) dari keluarga miskin yang mengalami stunting serta ibu hamil resiko tinggi dari keluarga miskin.

Hal ini dilakukan sebagai upaya penanganan serta pencegahan untuk terwujudnya Banyuwangi Zero Stunting.

Baca Juga: 3 Akomodasi Wisata di Banyuwangi, Sensasi Staycation Murah dan Nyaman

“Rinciannya ada 504 ibu hamil resiko tinggi dan 702 baduta  stunting yang miskin,” bebernya.

Data tersebut dapat dipantau secara realtime oleh Dinkes Banyuwangi melalui sistem informasi yang pelaporannya dilakukan oleh kader desa.

Anggaran Rp 7 Miliar disebut Amir juga akan dibagikan oleh Pemkab secara proporsional ke seluruh kecamatan di Banyuwangi sesuai jumlah baduta stunting dan ibu hamil resiko tinggi di wilayahnya.

Baca Juga: Jelajahi Serunya 3 Wisata Unik di Kota Banyuwangi, Panorama Kota Banyuwangi

Pihak kecamatan kemudian akan bekerja sama dengan mlijoan atau pedagang sayur eceran untuk penyediaan asupan gizi sejumlah dana yang dianggarkan.

Para baduta stunting dan ibu hamil resiko tinggi masing-masing akan menerima intervensi gizi senilai Rp 15ribu perhari selama satu tahun penuh.

Stunting sendiri tidak hanya mengenai kurangnya tinggi badan, melainkan akan berpengaruh pula pada tingkat kecerdasan anak.

Baca Juga: Potensi Wisata Pantai Cemara Banyuwangi, Pantai Berhias Pohon

Oleh sebab itu Amir menegaskan bahwa intervensi gizi penting dilakukan kepada baduta dan ibu hamil resiko tinggi karena menyangkut 1000 hari pertama kehidupan.

“Seribu hari kehidupan sangat krusial, yaitu akan menentukan masa depannya. Karena otak tumbuh di 1000 hari pertama kehidupan adalah 80 persen,” jelasnya.

Ia pun berharap semua pihak yang terlibat akan bekerja keras, karena menurutnya Banyuwangi Tanggap Stunting bukan sekedar program, melainkan juga aksi kemanusiaan.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler