Tertinggi Kedua di Jatim, Dinkes Banyuwangi Upayakan Penanganan HIV dan AIDS

14 Januari 2023, 19:51 WIB
Banyuwangi menjadi wilayah dengan penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) terbanyak kedua di Jawa Timur (Jatim) setelah Surabaya. /pexels.com

RINGTIMES BANYUWANGI- Banyuwangi menjadi wilayah dengan penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) terbanyak kedua di Jawa Timur (Jatim) setelah Surabaya.

Fakta mencengangkan tersebut diungkap Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi merujuk pada data tahun 2022 lalu, yaitu sebanyak 527 kasus.

“Terdapat banyak faktor pemicu, namun pada satu tahun terakhir, sebanyak 30 persen pemicunya adalah karena LSL,” ungkap Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat.

Baca Juga: Tren Meningkat, Hipertensi Paling Tinggi di Banyuwangi

LSL adalah singkatan dari Lelaki Seks Lelaki atau kaum penyuka sesama jenis yang semakin terbuka dan bahkan pengikut akun media sosialnya yang mencapai ribuan.

“Ada beberapa usia remaja,” terangnya.

Sebagai upaya menanggulangi permasalahan tersebut, Dinkes Banyuwangi akan terus berupaya untuk mendorong penemuan kasus.

Baca Juga: Gelontorkan Rp 7 M, Pemkab Banyuwangi Geber Penanganan Stunting

Hal ini sebagai langkah dimana semakin ditemukan, maka akan semakin mudah dikendalikan.

Amir juga menyebut, jika kasus HIV di Banyuwangi adalah tertinggi kedua di Jawa Timur, kasus AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Banyuwangi berada di kisaran nomor 12 se-Jatim untuk jumlah kasusnya.

HIV dan AIDS sendiri terdapat sedikit perbedaan, yaitu HIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Baca Juga: Lanjutkan Inovasi Banyuwangi Tanggap Stunting, Dinkes: Dua Basis Tiga Pilar

Sementara AIDS adalah kondisi yang lebih parah dari penyakit HIV, yakni kondisinya ditandai dengan munculnya penyakit lain seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Kasus AIDS di peringkat rendah tersebut dijelaskan Amir adalah sebagai hasil penanganan kasus dengan program ARV (Antiretroviral) yang berjalan dengan baik.

ARV sendiri adalah obat dan terapi yang harus dijalani untuk penderita HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan serta menghambat perburukan infeksi.

Baca Juga: 3 Akomodasi Wisata di Banyuwangi, Sensasi Staycation Murah dan Nyaman

Sebagai himbauan, Amir mempersilakan masyarakat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Banyuwangi yang terdapat klinik VCT (Voluntary Counseling and Testing).

Di klinik tersebut masyarakat dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh secara gratis dan juga disediakan bimbingan konseling.

“Karena jika sudah positif, efeknya ke mental,” tuturnya.

Baca Juga: Jelajahi Serunya 3 Wisata Unik di Kota Banyuwangi, Panorama Kota Banyuwangi

Dinkes pun menetapkan target three zero untuk dipenuhi terkait HIV dan AIDS yaitu zero penularan, zero kematian, dan zero stigma.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler