Kejurkab Panahan Banyuwangi 2023, dari Coba-coba Hingga jadi Juara

6 Februari 2023, 17:21 WIB
Tiga siswa dari satu sekolah juarai kejurkab panahan Banyuwangi 2023 /Fitri Anggiawati/

RINGTIMES BANYUWANGI- Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Banyuwangi cabang olahraga (cabor) panahan telah berlangsung pada 3-5 Februari 2023 di lapangan Kecamatan Glagah.

Event yang diikuti ratusan peserta tersebut menyisakan kisah unik para pemenangnya, salah satu Edvan Hekiro, murid kelas tiga salah satu sekolah dasar di Kecamatan Giri, peraih juara di kejurkab 2023 tersebut terjun ke dunia olahraga panahan berawal dari coba-coba.

“Di sekolahnya ada yang ikut klub dan prestasinya bagus. Saya tanya-tanya ikut klub mana, saya coba daftarkan,” kata ayah Edvan.

Edvan yang pertama kali mengenal dan praktek memanah di klub tersebut, dua bulan setelahnya bergabung dengan anggota lainnya untuk mengikuti Kejurkab 2022 di Songgon dan langsung mendapatkan juara pertama.

“Karena sepertinya berbakat, sebagai orangtua, kita fasilitasi dan belikan alat,” lanjutnya.

Baca Juga: Kejurkab Panahan 2023 Diikuti Ratusan Peserta, Ketua Perpani Banyuwangi: Inventarisasi Atlet

Ia pun mengaku dengan mengikuti klub, teknik lebih terarah dan segala hal pendukung terfasilitasi dengan baik sehingga dapat terus mengikuti kejuaraan, bahkan menang medali emas di tingkat Pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Timur kelas paralon.

Namun demikian, ia tak memaksa anaknya untuk semakin mencapai tingkat lebih tinggi, tetapi setidaknya memiliki pengalaman berkompetisi yang kelak prestasi-prestasi tersebut diharapkan akan membantu anaknya masuk sekolah menengah unggulan yang dituju.

Kisah unik lainnya datang dari peserta asal salah satu pondok pesantren di Kecamatan Genteng yang atletnya membabat habis posisi juara satu, dua, dan tiga.

Mereka adalah Muhammad Farid Syaifullah, Hafif Zaka, dan Zaki Hasan yang ketiganya hanya butuh persiapan waktu satu minggu untuk mengikuti kejurkab dan menang.

Baca Juga: Polemik Dana Reward, Bupati Ipuk: Dana Sudah Ditransfer ke KONI Banyuwangi

“Belum pernah ikut panahan. Kesulitan awal ketika narik, berat,” kata Farid yang meraih juara dua divisi tradisional tersebut sambil menunjukkan jari-jarinya yang telah ditutup plaster luka.

Ia dan teman-temannya baru pertama kali mengetahui teknik memanah ketika dipilih oleh pembina panahan sekolahnya dan langsung mendapat arahan untuk mematangkan teknik sebagai persiapan mengikuti kejurkab.

Ia yang biasanya mengikuti ekstrakurikuler silat di sekolahnya pun tak menyangka akan mendapatkan juara dengan persiapan yang sedemikian singkatnya.

Untuk rencana ke depan, Farid mengaku masih belum tahu akan seperti apa nantinya karena selain belum mengetahui tentang rekrutmen klub panahan, ia juga masih menjalani kegiatan yang padat di pondok.***

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler