RINGTIMES BANYUWANGI- Para kontingen Banyuwangi yang berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII 2022 yang berhasil menyabet sembilan medali emas, 14 perak serta 12 perunggu mendapatkan reward dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Begitu juga dengan kontingen Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda) I Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang mampu membawa pulang satu medali perak dan dua perunggu.
Reward diberikan langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi di GOR Tawangalun Banyuwangi.
Baca Juga: Diaspora Banyuwangi Kembali Digelar Pemkab, Ajak Perantau Kumpul Bareng di Pendopo
“Pemberian tersebut merupakan bentuk kepedulian, perhatian dan ucapan terima kasih pemerintah daerah bagi tim Popda dan Peparpeda Jatim,” kata Aziz pada Kamis, 13 April 2023.
Aziz berharap atlet tak melihat dari segi besar atau kecil nominal yang diterima, karena besaran reward yang diberikan mengacu pada kemampuan pemerintah daerah.
Ia juga berharap reward yang diterima para atlet dapat bermanfaat serta memotivasi para atlet untuk berprestasi lebih baik di masa mendatang.
Aziz mengimbau atlet yang menerima reward untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan, bukan sekedar mengikuti keinginan.
Lebih baik lagi agar dapat menjadi tabungan untuk kelak dipakai pada hal-hal yang lebih bermanfaat karena usia pada atlet yang masih muda dan memiliki masa depan yang panjang.
Seorang atlet disebutnya harus mampu bersaing di level yang lebih tinggi, tentunya dengan terus fokus, tekun serta semangat dalam melakukan latihan karena di masa depan akan banyak even olahraga yang dapat diikuti.
Dirinya pun memberikan pesan kepada para atlet jika ingin sukses berkarir di bidang yang lain harus mampu bersaing dengan kompetitor, yaitu dengan memiliki keunggulan daripada orang lain, diantaranya bekal ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Banyuwangi Siagakan 19 Pos Layanan Kesehatan dan Puskesmas Buka 24 Jam Selama Libur Lebaran
“Jaman berubah sangat cepat sehingga bagi mereka yang tidak mampu inovatif adaptif dan mengikuti perkembangan maka tidak akan mampu bersaing,” ujarnya.
Ia juga berpesan dengan tegas kepada generasi muda, khususnya atlet untuk selalu waspada dan tak tergiur untuk menyentuh apalagi mencoba narkoba.
Hal tersebut disampaikannya berdasar data gangguan Kamtibmas terutama kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang kondisinya kini cukup mengkhawatirkan.
“Untuk itu generasi muda diminta untuk hati-hati dan waspada, jangan sampai tergiur dan mencoba -coba untuk menyentuh narkoba apabila ingin berprestasi dalam olahaga maupun di bidang lain,” tandasnya.***