Selain menyembunyikan namanya, sang insinyur juga merahasiakan nama perusahaan tempat dia bekerja karena khawatir akan keselamatan dirinya.
Insinyur tersebut juga menunjukkan beberapa foto lima orang Uighur yang telah menjadi tikus percobaan oleh sistem pengenalan wajah milih pemerintah Tiongkok.
Baca Juga: Perintah Pertama Bung Karno Setelah Jabat Presiden: Sate Ayam Lima Puluh Tusuk
“Kami menempatkan kamera pendeteksi emosi tiga meter dari subjek. Mirip dengan alat pendeteksi kebohongan tetapi teknologinya jauh lebih maju,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan sang insinyur, uji coba dilakukan menggunakan kursi penahan yang mengunci pergelangan tangan, dan pergelangan kaki seseorang dengan pengekang logam.
Insinyur tersebut mengatakan bahwa kecerdasan buatan dilatih untuk mengenali dan menganalisi perubahan sekecil apa pun pada ekspresi wajah dan pori-pori kulit.
Baca Juga: 3 Proyek China yang Dianggap Melawan Takdir Tuhan, Ada Bola Anti Kiamat
Peranggkat lunak itu kemudian akan membentuk diagram lingkaran dengan segmen merah yang menunjukkan keadaan atau kondisi pikiran negatif dan cemas.
Sebelumnya, Huawei dan China Academy if Science pernah mengajukan hak paten untuk produk pengenalan wajah yang bisa mengidentifikasi seseorang berdasarkan etnisnya.
Namun, Huawei tidak menyetujui hal tersebut karena menimbulkan diskriminasi atau penindasan anggota komunis mana pun.