RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang ahli epidemiologi senior China mengatakan bahwa AS harus diselidiki terkait asal-usul Covid-19.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 bisa saja beredar di AS pada awal Desember 2021, sebelum ditemukan di China.
Studi yang diterbitkan oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menunjukkan bahwa setidaknya ada tujuh orang di lima negara bagian AS yang tirenfeksi SARS-Cov-2, atau virus yang menyebabkan Covid-19 sebelum negara itu melaporkan penyebarannya.
Baca Juga: Pejabat Rusia Sebut Konflik antara China dan AS akan Memusnahkan Umat Manusia
Studi hasil kerja sama China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Covid-19 kemungkinan berasal dari perdagangan satwa liar.
Virus tersebut masuk ke manusia dari kelelawar melalui spesies perantara.
Namun, Beijing mengklaim bahwa Covid-19 masuk ke China dari luar negeri melalui makanan beku yang terkontaminasi.
Baca Juga: Ilmuwan China Minta AS Patut Dicurigai Sebagai Asal Usul Munculnya Covid-19
Kepala ahli epidemiologi, Zeng Guang mengatakan bahwa perhatian tentang asal Covid-19 harus dialihkan ke AS.
“Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi,” ujanya, dikutip dari laman Channelnewsasia.com, Jumat 18 Juni 2021.
Menurut juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian mengatakan bahwa Covid-19 memiliki banyak asal, bukan hanya dari China.
Baca Juga: China Dituntut Bayar Ganti Rugi Covid-19, 10 Triliun Dollar Tidak Akan Cukup
Untuk itu, negara-negara lain juga harus berkeja sama dengan WHO untuk menyelidiki asal Covid-19.
Diketahui, asal penyelidikan asal-usul Covid-19 telah menimbulkan ketegangan antara China dan AS.
China dikritik karena tidak transparan dalam mengungkap kasus, serta virus yang dipelajari di Institut Virologi Wuhan.
Baca Juga: Soal Covid-19, Wanita Kelelawar China Mengaku Tak Melakukan Kesalahan di Laboratorium
Hal ini membuat pemerintah AS menyimpulkan bahwa teori virus bocor dari laboratorium Wuhan adalah masuk akal.***