Namun, Taliban memberlakukan hukum Syariah Islam yang keras. Mereka melakukan eksekusi publik dan pemotongan bagian tubuh.
Selain itu, ada aturan-aturan yang diberlakukan kepada laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik
Perempuan harus memakai Burqa (baju panjang yang menutupi wajah dan tubuh), sedangkan laki-laki harus berjenggot.
Taliban juga melarang segala bentuk hiburan, dan anak-anak dilarang pergi ke sekolah.
Lantas, apa alasan Taliban ingin menguasai Afghanistan?
Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik
Dengan kepemimpinan Mawlahi Hibatullah Akhundzada, Taliban berjanji akan memulihkan perdamaian dan keamanan negara Afghanistan dengan hukum Syariah Islam yang kejam.
Kelompok tersebut mengatakan tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi tempat berkembangbiaknya terorisme terhadap Barat.
Saat itu, Taliban mencapai kesepakatan damai degan AS pada Februari 2020 setelah sekitar dua tahun bernegosiasi, sebagaimana dilansir dari laman morningexpress.