China Kembali Menyalahkan AS atas Covid-19 Lewat Kampanye di Media Sosial

- 11 September 2021, 13:18 WIB
Amerika Serikat kembali disalahkan China atas Covid-19. Tuduhan virus Corona pertama muncul di AS
Amerika Serikat kembali disalahkan China atas Covid-19. Tuduhan virus Corona pertama muncul di AS /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kampanye China berupa disinformasi seputar asal mula virus Corona telah menyebar di berbagai negara lewat media sosial.

Perlu diketahui, disinformasi merupakan informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk melakukan penipuan. Disinformasi sama halnya dengan misinformasi.

Kampanye China tersebut telah tersebat melalui media sosial, seperti Twitter, Facebok, Google, dan puluhan situs di seluruh dunia, sebagai dilansir dari laman foxnews berdasarkan laporan Reuters pada 11 September 2021.

Pakar keamanan di Fire Eye dan Google pada tahun 2019 mengidentifikasi bahwa tujuan awal kampanye tersebut adalah mendiskreditkan gerakan demokrasi Hong Kong.

Baca Juga: Amerika Serikat Taruh Harapan Besar pada China untuk Tangani Taliban

Kampanye telah disebarkan dengan ratusan akun media sosial dengan menggunakan Bahasa Inggris dan China.

Selain media sosial, kampanye itu juga tersebar ke beberapa situs, seperti vKontakte, LiveJournal, dan lainnya menggunakan bahsa Jerman, Spanyol, dan Rusia.

Saat ini, kampanye China tersebut fokus untuk mengalihkan tanggapan publik selama setahun terakhir ini tentang asal mula Covid-19.

Disebutkan juga di dalamnya, yaitu tuduhan kepada Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Joe Biden Rangkul Xi Jinping Bersaing Secara Damai, Tak Mau Ada Konflik

Virus Corona disebut muncul pertama kali di AS dan militer AS mengembangkan virus tersebut.

Selain itu, terdapat grup nasionali Tiongkok yang merilis lagu rap melalui media sosial.

Lirik lagu tersebut memuat tuduhan bahwa AS berada di balik virus Corona.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mempromosikan lagu tersebut, dan mengatakan bahwa lagu itu “mengungkapkan pikiran kita.”

Baca Juga: AS Beri Isyarat Perang Pada ISIS K, Joe Biden: Kami Belum Selesai

“Kami melihat kampanye yang lebih berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak akun dan tersebar secara geografis untuk mempromosikan narasi,” kata Ira Hubert, analisis investigasi senior di firma analisis sosial Graphika.

Terkait kampanye disinformasi China ini, banyak nitizen yang berkomentar.

“Jika China menyalahkanAS, yang perlu mereka lakukan hanyalah membuat dokumentasi untuk kepentingan penelitian fungsi lab Wuhan,” kata jay77429.

“China bukan teman, mereka adalah saingan ganas yang ambisinya hanya menguasai dunia,” tulis KyYankeeFan.

Baca Juga: Taliban Gelar Upacara Pemerintahan Baru di Afghanistan, Cek 6 Negara yang Diundang

“AS akan menjadi negara yang lebih baik jika kita tidak pernah melakukan bisnis dengan China! PKC bukan sekutu kita,” kata 3210_liked_your_comment.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Foxnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x