Warga Afghanistan Terpaksa Jual Harta Benda di Tengah Krisis Uang Tunai

- 14 September 2021, 12:54 WIB
Warga Afghanistan harus merelakan harta benda mereka untuk dijual demi menyambung hidup di tengah krisis uang tunai.
Warga Afghanistan harus merelakan harta benda mereka untuk dijual demi menyambung hidup di tengah krisis uang tunai. /Foto: Reuters/ Abdul Khalid Achakzal///

RINGTIMES BANYUWANGI – Situasi perekonomian Afghanistan semakin mengerikan sejak Taliban mengambil alih negara tersebut.

Akibat krisis uang tunai, banyak warga Afghanistan yang terpaksa menjual harta benda mereka. Salah satunya Shukurullah.

Shukurullah, salah seorang warga Kabul, Afghanistan membawa empat karpet untuk dijual di lungkungan Chaman-e Hozori.

Area tersebut sudah dipenuhi dengan barang-barang jualan, seperti lemari es, tempat tidur, kipas angin, selimut, gorden, peralatan masak, dan sebagainya.

Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Kebohongan Taliban: Mereka Berbohong

Barang-barang jualan itu dijajarkan di blok-blok yang mengelilingi ladang berdebu, akibat kurangnya perhatian dan kekeringan yang melanda selama beberapa dekade.

Warga Afghanistan terpaksa menjual harta benda yang mereka miliki sejak 20 tahun terakhir, dan kini barang-barang tersebut dijual murah hanya untuk membeli makan.

“Kami membeli karpet ini seharga $556, tapi sekang saya tidak bisa mendapatkan lebih dari $58 untuk semuanya,” kata Shukurullah, dilansir dari laman Aljazeera pada 14 September 2021.

Aghanistan mengalami kriris uang tunai sejak Taliban mengambil alih pemerintahan dan menguasai ibu kota pada 15 Agustus.

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x