Tidak Puasnya Rusia Atas Skema Imbal Dagang Indonesia Perlambat Kedatangan Su-35 di Jakarta

- 15 Oktober 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi jet tempur/Keterlambatan datangnya jet tempur Sukhoi Su-35 dikabarkan karena Rusia yang tidak puas dengan skema imbal dagang Indonesia.
Ilustrasi jet tempur/Keterlambatan datangnya jet tempur Sukhoi Su-35 dikabarkan karena Rusia yang tidak puas dengan skema imbal dagang Indonesia. /Pixabay.com/robertwaghorn/

Kemudian untuk menindaklanjuti hal ini Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Jse Antonio Morato Tavares, Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Marthin, Atase Perdagangan Tengku Bayu Nasrul Sjah, hingga perwakilan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT BNI Tbk dan PT Askrindo menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan LLC Myriad Group untuk melakukan skema imbal dagang dengan Rusia.

"Penandatanganan MoU jadi langkah awal implementasi imbal dagang dengan negara mitra. Harapannya upaya ini turut meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Rusia," jelas Marthin dalam siaran pers secara virtual pada 5 Agustus 2021.

"Program (imbal dagang) ini diinisiasi Kementerian Perdagangan jadi strategi baru Indonesia menghadapi tantangan krisis global," tambah Jose Antonio.

Indonesia sendiri akan melakukan 50 persen pembayaran imbal dagang dengan komoditas dalam negeri.

Baca Juga: Tolak Pembayaran 11 Unit Jet Tempur Rusia dengan Karet Mentah, Mendag: Ada Added Value

Nilainya cukup banyak yakni 570 juta dolar AS.

Kemudian 50 persen lagi akan dibayar dengan uang cash.

Nantinya transaksi 11 unit Su-35 mencapai 1,14 miliar dolar AS.

Rumitnya transaksi pembelian Su-35 rupanya membawa dampak lamanya Flanker E tiba di Indonesia, hal ini sebagaimana dikutip dari Zonajakarta.com dengan judul Gegara Indonesia Tolak Permintaan Karet Mentah dari Rusia, Moskow Belum Mau Kirim Su-35 ke Jakarta

Terlebih kontrak pembelian Su-35 belum efektif sejak 2018 lalu.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x