Baca Juga: Amerika Jatuhkan Ancaman Sanksi CAATSA Jika Indonesia Tak Batalkan Pembelian Su-35 Rusia
Tapi Rusia mungkin menganggap jika negerinya lebih membutuhkan karet mentah.
"Kami menyampaikan pada Rostec (perusahaan Rusia yang ditunjuk untuk mengurus teknis imbal beli), komoditi dan produk yang diekspor punya nilai tambah. Kami sama dengan Rusia, Anda jual pesawat ada added value. Kami juga jual sesuatu yang ada added value," jelas Enggar.
Karena adanya hal inilah kontrak Su-35 Indonesia belum efektif.
Berbeda dengan Mesir yang membeli Su-35 dengan uang cash.
Tanpa perlu basa-basi Mesir langsung mendapatkan Su-35, tak mbulet nan ruwet seperti proses Indonesia.
Mesir juga diancam sanksi AS bila membeli Su-35 namun uniknya mereka bisa lolos.
Dikutip dari Air Force Technology, kemampuan Su-35 memang dibutuhkan Mesir dan Indonesia.
Baca Juga: Tidak Puasnya Rusia Atas Skema Imbal Dagang Indonesia Perlambat Kedatangan Su-35 di Jakarta
Terkhusus Indonesia kemampuan Su-35 akan digunakan untuk Air Superiority. Karena Indonesia kekurangan unsur penempur ini. Kemudian Su-35 bisa menggotong berbagai senjata di cantelan sayapnya.