KTT COP26, Presiden Jokowi Sampaikan Pencapaian Indonesia dalam Menangani Perubahan Iklim

- 2 November 2021, 11:04 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan dengan tegas pencapaian Indonesia dalam menangani perubahan iklim pada KTT COP26 di Glasgow.
Presiden Joko Widodo menyampaikan dengan tegas pencapaian Indonesia dalam menangani perubahan iklim pada KTT COP26 di Glasgow. /Twitter.com/@jokowi

RINGTIMES BANYUWANGI - Usai melakukan kunjungan kerja pada KTT G20 yang diselenggarakan di Roma, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan perjalanan untuk menghadiri KTT COP26 perubahan iklim di Glasgow, Skotlandia.

KTT perubahan iklim ini berlangsung selama 12 hari mulai dari 1 November 2021.

Adapun tujuan diadakannya KTT ini yakni untuk mengevaluasi hasil kerja tiap negara dalam memenuhi target yang telah disampaikan pada COP21 Paris pada 2015 lalu.

Poin penting yang harus dilakukan negara dalam menangani perubahan iklim yaitu tentang pengurangan emisi gas rumah kaca dan adanya peningkatan produksi energi terbarukan. 

Baca Juga: Perubahan Aturan Perjalanan Udara Jawa Bali, Menko PMK: Cukup Tes Antigen, Tidak Perlu PCR

Pada KTT COP 26 perubahan iklim ini, Presiden Jokowi menyampaikan pencapaian hasil kerja Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Beberapa di antaranya dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 2 November 2021, yaitu:

- Penurunan deforestasi yang signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir.

- Kebakaran hutan turun 82 persen pada tahun 2020.

Baca Juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat, Pemerintah Hapus Tes PCR sebagai Syarat Wajib

- Indonesia telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektar hingga 2024 terluas di dunia.

- Indonesia telah merehabilitasi lahan kritis tahun 2010 - 2019.

- Sektor yang semula menyumbang 60 persen emisi Indonesia akan mencapai Carbon Net Sink selambatnya tahun 2030.

Baca Juga: Diskusi Pengakuan Sertifikat Vaksinasi, Indonesia Minta India agar Pengiriman Vaksin Tak Terlambat

- Indonesia juga melakukan pengembangan ekosistem mobil listrik dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara. 

Dengan pencapaian itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk mengatasi persoalan dan membutuhkan kontribusi dari negara-negara maju terutama dalam hal pembiayaan iklim.

"Penyediaan pendanaan iklim dengan mitra negara maju merupakan game changer dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di negara-negara berkembang," tegas Presiden Jokowi di depan forum KTT COP26.

Baca Juga: Peringatkan Afghanistan Berpotensi Mati Kelaparan, PBB: Jauh Lebih Buruk

Presiden Jokowi optimis bahwa Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat bagi net zero emission dunia.

Pertanyaannya, seberapa besar kontribusi negara maju dalam membantu aksi penanganan perubahan iklim ini?***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x