Bukan Berevolusi dari Varian Delta, Omicron Covid-19 Diduga Berasal dari Pasien HIV

- 5 Desember 2021, 11:41 WIB
Varian Omicron mampu bermutasi lebih efektif pada individu dengan gangguan kekebalan.  Covid-19 Omicron mungkin berasal dari pasien HIV.
Varian Omicron mampu bermutasi lebih efektif pada individu dengan gangguan kekebalan. Covid-19 Omicron mungkin berasal dari pasien HIV. /geralt/

RINGTIMES BANYUWANGI – Covid varian Omicron mampu bermutasi lebih efektif pada individu dengan gangguan kekebalan.

Pada 26 November lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian Omicron Covid-19 sebagai varian yang perlu diwaspadai.

The Telegraph melaporkan bahwa, para ilmuan sekarang memiliki alasan untuk percaya bahwa Covid-19 Omicron mungkin berasal dari pasien HIV dengan infeksi Covid-19 dalam jangka panjang.

Baca Juga: Akurat dan Murah: Singapura Produksi Alat Tes PCR untuk Mendeteksi Varian Omicron dan Delta

Varian baru kemungkinan diinkubasi pada pasien HIV/AIDS yang tidak diobati

Dilansir dari Mothership pada Minggu, 5 Desember 2021, Seorang ahli penyakit menular di Afrika Selatan, Richard Lessells mengatakan pada surat kabar bahwa, kemungkinan varian Covid-19 Omicron diinkubasi pada pasien HIV/AIDS yang tidak diobati.

Lessells merupakan bagian dari tim yang mengungkapkan tentang penyebaran varian baru. Ia mengatakan varian Omicron tidak muncul dari proses evolusi normal.

Sebaliknya, dia menyebutkan bahwa ada lompatan dari proses evolusi yang terjadi pada Omicron ini, dia menambahkan bahwa itu tidak berevolusi dari varian Delta.

Baca Juga: Singapura Deteksi 2 Kasus Omicron Covid-19 di Area Transit Bandara Changi

Mereka yang mengidap HIV atau kanker yang tidak diobati, akan mengalami kesulitan melawan infeksi Covid-19, yang berarti bahwa virus tetap ada dalam tubuh mereka dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini akan memberikan virus banyak kesempatan untuk bermutasi dan bertahan di dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Ini semacam dijadikan pusat pelatihan evolusi bagi virus.

Banyak kasus HIV yang tidak diobati, tingkat vaksinasi Covid-19 bagi penderita HIV juga rendah

Menurut Canters for Disease Control and Prevention, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh. Bagi mereka yang berhasil mendapatkan pengobatan HIV tentu mereka akan mampu menangkal virus seperti Covid-19.

Baca Juga: Covid 19 Gelombang Ketiga? Siti Fadilah Supari: Rakyat Curiga Ada Kepentingan Tertentu!

Tingkat HIV di Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan negara dengan kasus HIV tertinggi di dunia, sekitar 20.4 persen dari populasi umumnya terinfeksi HIV.

Namun hanya 71 persen dari populasi dewasa yang terinfeksi HIV menjalani pengobatan dan 47 persen anak-anak. Hal ini tentu menyebabkan banyak kekebalan yang terganggu.

Tak hanya itu, orang Afrika juga masih ragu-ragu untuk divaksin. Namun, setelah tersebarnya berita terkait varian Omicron, masyarakat yang ingin divaksin mengalami lonjakan yang signifikan.

Lessells mengatakan bahwa kunci untuk mencegah varian infeksi baru dan mengakhiri pandemi yang berkepanjangan adalah dengan melakukan pengobatan untuk jutaan orang di Afrika Selatan yang mengidap HIV.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Mothership


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah