RINGTIMES BANYUWANGI - NATO mengumumkan menolak permintaan Ukraina atas zona larangan terbang yang diungkapkan setelah pertemuan mendesak di Brussels.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta NATO untuk mengambil tindakan dalam mencegah Rusia dengan mengintruksikan zona larangan terbang.
Namun sayangnya permintaan Ukraina terkait zona larangan terbang ditolak oleh NATO dan hal tersebut membuat Zelensky mengeluarkan kritikan pahit.
Sebagaimana yang dilansir dari laman Al-Jazeera pada Minggu, 6 Maret 2022, setelah pertemuan mendesak dengan 30 anggota aliansi, Jens Stoltenberg selaku sekretaris jenderal NATO mengumumkan bahwa mereka tidak bisa menyetujui permintaan tersebut.
Jens menjelaskan dengan melindungi langit Ukraina dari rudal serta pesawat tempur Rusia, hal tersebut sama dengan menciptakan perang total di wilayah Eropa dan akan melibatkan banyak negara lainnya.
"Kami mempunyai tanggung jawab sebagai sekutu NATO dalam mencegah perang ini meningkatkan perang di luar Ukraina, karena jika tidak akan lebih berbahaya, yaitu bisa menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," kata Jens.
Namun tanggapan tersebut dianggap kabar buruk bagi Zelensky karena sikap mereka sama saja merelakan masyarakat sipil mati satu persatu.