Rusia Dibantu China Bersiap Hadapi Sanksi Barat, Persahabatan Putin dan Xi Jinping Terbukti Kuat

- 14 Maret 2022, 09:15 WIB
Ilustrasi kerja sama - Menghadapi sanksi negara Barat yang terus bergulir, Rusia dibantu oleh China hingga membuat persahabatan Putin dan Xi Jinping semakin erat.
Ilustrasi kerja sama - Menghadapi sanksi negara Barat yang terus bergulir, Rusia dibantu oleh China hingga membuat persahabatan Putin dan Xi Jinping semakin erat. /Pixabay/geralt/

"Tetapi saya pikir kemitraan kami dengan China masih memungkinkan untuk mempertahankan kerja sama yang telah kami capai. Tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan hingga pasar Barat ditutup," ujarnya.

Baca Juga: Menlu Rusia Ajak Amerika Serikat Berdamai, Joe Biden Malah Berikan Sanksi

Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perusahaan dan sistem keuangan Rusia sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 dalam apa yang disebutnya 'operasi militer khusus'.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Rusia Dibantu China dari Sanksi Barat, Vladimir Putin dan Xi Jinping Buktikan 'Persahabatan Tanpa Batas'

Siluanov mengomentari sanksi Barat tersebut dalam suatu wawancara TV yang mana ada pernyataan paling jelas dari Rusia bahwa pihaknya akan mencari bantuan dari China untuk meredam dampaknya.

Sanksi terhadap cadangan Rusia telah menjadi salah satu tindakan paling menyakitkan bagi ekonomi negara tersebut.

Baca Juga: Digaji Hingga Puluhan Juta Rupiah, Warga Suriah Direkrut Rusia untuk Lanjutkan Invasi ke Ukraina

Sebulan yang lalu, Siluanov mengatakan bahwa Rusia akan mampu menahan sanksi berkat cadangan yang melimpah dan bahkan mempertimbangkan untuk menawarkan Eurobonds kepada investor asing begitu volatilitas pasar mereda.

Pada Minggu, 13 Maret 2022, ia juga mengatakan sanksi telah membekukan sekitar 300 miliar dolar dari 640 miliar dolar yang dimiliki Rusia dalam cadangan emas dan valasnya.

Di samping itu, menteri keuangan tersebut juga mengatakan bahwa Rusia akan memenuhi kewajiban utang negaranya dan akan membayar rubel kepada pemegang utangnya sampai cadangan negara dicairkan.*** (Hilmy Farhan/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x