RINGTIMES BANYUWANGI - Dalam upaya invasinya ke Ukraina, Rusia mengakui telah menggunakan bom vakum termobarik. Pernyataan tersebut didapat dari keterangan Kementerian Pertahanan Rusia.
Karena hal tersebut, Rusia pun dituding berlaku curang dalam perang, sebab meskipun senjata itu tidak dilarang, penggunaannya diatur secara ketat oleh hukum konflik bersenjata dunia.
Pasalnya, cara kerja senjata bernama TOS-1A itu, menyedot oksigen dari udara sekitar untuk menciptakan ledakan kuat bersuhu tinggi yang mampu menghancurkan bangunan dan menguapkan tubuh manusia.
Baca Juga: Dampak Invasi dan Meluasnya Russophobia, Seorang Gadis Rusia Diserang Warga Ukraina di Spanyol
Senjata tersebut terdiri dari wadah bahan bakar dengan 2 muatan, yang pertama untuk meledakkan bahan bakar di area luas, sedangkan yang kedua menyalakannya di udara.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Rusia Ketahuan Pakai Senjata Super Mematikan di Ukraina, Bisa Bikin Tubuh Manusia Menguap
Fungsi tersebut menjadikan senjata itu termasuk pada kategori mematikan bahkan bagi mereka yang berada di ruang tertutup.
Menurut jaringan TV Rusia yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Zvezdana News, Sersan Sergey Gubarev dilaporkan telah menembakkan senjata tersebut di wilayah utara Chernihiv.
Baca Juga: Isi Lab Biologi AS di Ukraina Sangat Mengejutkan, Rusia Bongkar hingga ke Akar
“Dengan tembakan tepat sasaran dari sistem TOS-1A, dia menekan artileri musuh, kru mortir, hingga hancurkan 14 senjata, peralatan militer, serta lebih dari 40 nasionalis,” ucapnya dalam keterangan yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Metro, Jumat 11 Maret 2022.