"Ambilnya ada yang dari Jember, Surabaya, Malang dan Genteng juga ada. Mereka semua datang kesini, bukan saya yang nyamperin ke outletnya," tambahnya.
Menurut Hanifa hal itu dikarenakan para supplier ingin meraup omset penjualan yang maksimal sehingga berani langsung datang untuk menawarkan barang dagangannya.
"Biasanya itu untuk bulan-bulan seperti ini memang begitu pasalnya para bos kue kering ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga itu yang mendorong mereka untuk langsung datang ke toko kami," tambahnya.
Baca Juga: Turut Hadir dalam Pelantikan BAMAG Kabupaten Banyuwangi, Bupati Ipuk Ajak Rajut Harmoni
Untuk harga jual di toko, Hanifa sendiri berkisar di harga Rp17.500 sampai Rp35.000 per kemasan. Bagiak merupakan kue kering yang memiliki harga yang cukup mahal.
"Untuk harga yang saya berikan mulai dari Rp17.500 sampai Rp35.000 dan itu sudah saya kemasi sesuai ukuran toples yang sedang, kalo di saya yang paling mahal ya bagiak itu harga per bungkus Rp35.000," ujarnya.
Hanifa berharap untuk tahun ini seiring melandainya pademi ini, penjualan bisa meningkat dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ya doakan mudah-mudahan normal seperti dulu jadi biar dagangannya laku, kalo dulu sepi itu ya karena tidak banyak orang mudik ya," tutupnya.***