Desa Watukebo Ditunjuk sebagai Kiblat DRPPA dalam Menanggulangi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

- 29 Maret 2022, 21:30 WIB
Sri Bunik selaku Kepala Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, KabupatenBanyuwangi
Sri Bunik selaku Kepala Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, KabupatenBanyuwangi /Moch. Rifqi Wildan/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mendeklarasikan gerakan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Dalam kesempatan tersebut Banyuwangi mendapatkan mandat langsung dari Menteri PPPA Bintang Puspayoga untuk menggaungkan kegiatan tersebut.

Dalam hal ini Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari dan Desa Kepundungan Kecamatan Srono ditunjuk langsung sebagai model dan menjadi kiblat bagi seluruh desa -desa di Banyuwangi mengenai persoalan kesetaraan gender.

Baca Juga: Dibuka Wapres, Bupati Ipuk Paparkan Strategi Pariwisata Sehat Banyuwangi

"Di Banyuwangi itu yang terpilih hanya dua Desa yaitu Desa Watukebo dan Desa Kepundungan," jelasnya saat diwawancarai di kantor desa pada Selasa, 29 Maret 2022.

Menurut Sri Bunik selaku Kepala Desa (Kades) Watukebo Kecamatan Blimbingsari, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap para perempuan mengenai kesetaraan gender.

Kegiatan tersebut langsung mendapatkan arahan dan pantauan dari pemerintahan pusat dengan dibantu oleh pemerintah daerah masing-masing.

"Kegiatan itu juga dikontrol oleh pemerintah pusat," katanya. 

Baca Juga: Mengenal Silvi, Pedagang Es Buah Ramah dengan Harga Murah Meriah di Blimbingsari Banyuwangi

Dalam melakukan kegiatan edukasi, untuk saat ini para peserta hanya diberikan arahan melalui virtual zoom dengan diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.

"Kegiatannya untuk sementara ini melalui zoom namun kalau dari kabupaten itu setiap bulan ada agendanya," tambahnya.

Dalam melakukan kegiatan setiap desa memiliki cara tersendiri dalam penyampaiannya, yang terpenting bagaimana cara mereka agar semua aspek masyarakat bisa mendapatkan semua arahan yang telah dianjurkan pemerintah.

 Baca Juga: Pengrajin Furniture Meja Kursi Desa Kaotan Banyuwangi Gagal Ekspor, Keluhkan Layanan Pengiriman

"Jadi lima arahan presiden ini yang terpenting satu, bagaimana agar UKM yang dikuasai perempuan itu bisa berkembang, bagaimana tidak ada kekerasan pada perempuan, bagaimana tidak ada pernikahan dini pada anak, tidak ada kekerasan pada anak, dan terakhir kepedulian terhadap anak," ujarnya.

Dari kegiatan tersebut diharapkan ketimpangan gender dapat teratasi dengan baik, kenakalan remaja berkurang, tingkat pernikahan dan perceraian dini lebih berkurang.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x