Tentara Rusia Berkendara Tanpa Pelindung Radiasi di Chernobyl, Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit?

- 1 April 2022, 11:00 WIB
Diduga terjadi kerusuhan antar tentara Rusia, mereka berkeendara di daerah Chernobyl tanpa perlindungan radiasi.
Diduga terjadi kerusuhan antar tentara Rusia, mereka berkeendara di daerah Chernobyl tanpa perlindungan radiasi. /PIXABAY/blickpixel/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Tentara Rusia telah menduduki daerah Chernobyl, Ukraina Utara pada hari pertama kedatangan mereka, 24 Februari 2022 lalu. 

Namun pada Kamis, 31 Maret 2022 kemarin, tentara Rusia telah ditarik dari daerah Chernobyl. Sebelum penarikan tersebut, tentara Putin nampak tidak memakai pelindung radiasi lagi. 

Tentara Rusia berkendara tanpa perlindungan radiasi melalui Hutan Merah. Padahal merupakan bagian yang paling terkontaminasi radioaktif dari zona di sekitar Chernobyl, hingga mengeluarkan awan debu.

Baca Juga: Pasukan Rusia Temukan Mayat Wanita di Ukraina, Diduga Korban Pelecehan dengan Tanda Swastika

Diduga tentara Rusia terlalu khawatir soal radiasi dan akhirnya memicu kerusuhan sesama prajurit. 

Menurut Perusahaan Pembangkit Energi Nuklir Nasional Ukraina, Energoatom, bisa jadi pasukan Putin akhirnya pergi karena kerusuhan yang terjadi tersebut. 

"Saking khawatirnya soal radiasi, hampir terjadi kerusuhan di antara para prajurit. Mungkin itu juga yang menyebabkan mereka mendadak pergi," ucap Energoatom.

Baca Juga: AS Menutup Mata Kejahatan Israel, Tapi Tidak dengan Rusia

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Pasukan Rusia Dikabarkan Mundur dari Situs Chernobyl, Sempat Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan pihaknya sedang bersiap untuk mengirim para ahli ke fasilitas limbah radioaktif Chernobyl, di Ukraina utara.

Tim Ukraina memastikan penyimpanan aman dari bahan bakar nuklir bekas dan mengawasi sisa-sisa reaktor terbungkus beton yang meledak pada tahun 1986 itu.

"Menurut staf Chernobyl, sekarang tidak ada orang luar di lokasi," kata Energoatom dalam unggahan online, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 1 April 2022.

Energoatom sebelumnya mengatakan, sebagian besar pasukan telah pergi dan hanya tersisa sekelompok kecil orang.

Baca Juga: Rusia Janji Kurangi Serangan Militer di Daerah Kyiv, Ukraina Ragu

Pasukan Rusia juga telah dinyatakan mundur dari kota terdekat Slavutych, tempat para pekerja di Chernobyl tinggal.

Dalam unggahan terpisah, Energoatom menyebut pihak Rusia telah secara resmi setuju untuk menyerahkan kembali tanggung jawab kepada Ukraina dalam perlindungan Chernobyl.

Ia membagikan pindaian dokumen yang ditandatangani oleh anggota staf senior di Chernobyl dan pejabat militer Rusia yang ditugaskan untuk menjaga Chernobyl.

Kendati demikian, Reuters sampai saat ini tidak dapat memverifikasi keaslian dokumen tersebut.

Baca Juga: Rusia Siap Damai dan Hentikan Invasi, Ukraina Khawatir Moskow Sering Tak Konsisten

Ukraina telah berulang kali menyatakan kecemasan atas keamanan situs Chernobyl. Pihak mereka juga menuntut penarikan pasukan Rusia, lantaran kehadirannya menghentikan rotasi staf untuk sementara waktu

IAEA mengatakan, pihak mereka belum dapat mengkonfirmasi laporan pasukan Rusia yang terdampak dosis radiasi tinggi.

Sebelumnya pada Kamis, 31 Maret, Kepala Energoatom sempat desak IAEA untuk membantu memastikan pejabat nuklir Rusia tidak ikut campur dalam operasi Chernobyl atau Zaporizhzhia.*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah